Fashion

TERIMA KASIH TELAH BERKUNJUNG DI BLOG GURU GEOGRAFI SMAN 1 KABAWO

3. Seisme (Gempa Bumi)


Seisme (Gempa Bumi) adalah getaran-getaran permukaan bumi yang disebabkan oleh energi gerak dari dalam bumi yang melepaskan kekuatan-kekuatan dan mengakibatkan pergerakan-pergerakan batuan.

Akibanya adanya tektonisme, vulkanisme, maupun runtuhan bagian bumi (gua) terjadilah gempa-gempa yang terasan kepada kita disebabkan rambatan gelombang gempa.

1. Klasifikasi Gempa
Gempa bumi dapat diklasifikasikan berdasarkan faktor penyebabnya dan jarak pusat gempa, sebagai berikut
a. Jarak Pusat Gempa
Berdasarkan jarak pusat gempa, gempa dapap dibedakan sebagai berikut:
  • Gempa Dalam, jika hiposentrumnya terletak antara 300-700 km di bawah permukaan bumi.
  • Gempa Intermidier, jika hiposentrumnya terletak antara 100-300 km di bawah permukaan bumi.
  • Gempa Dangkal, jika hiposntrumnya terletak dari 100 km di bawah permukaan bumi.

b. Faktor Penyebabnya
Berdasarka faktor penyebabnya, gempa dibedakan sebagai berikut:
  • Gempa Tektonik atau Gempa Dislokasi, yaitu gempa yang terjadi setelah terjadinya dislokasi atau karena gerakan lempeng. Gempa inilah yang dapat berakibat parah, terutama jika jarak hiposentrumnya dangkal.
  • Gempa Vulkanik, yaitu gempa yang terjadi sebelum, pada saat dan sesudah peristiwa letusan gunung api.
  • Gempa Buatan, yaitu gempa yang disebabkan oleh perbuatan manusia. Misalnya gempa yang terjadi akibat ledakan dinamit yg di gunakan untuk membuat gua/lubang untuk kegunaan penggalian atau pertambangan.
  • Gempa Runtuhan, gempa yang terjadi akibat runtuhya bagian atas litosfer, karena bagian sebelah dalam bumi berongga. Misalnya gempa di daerah kapur.
c. Bentuk Episentrum
Berdasarkan bentuk episentrumnya, gempa dibedakan sebagai berikut:
  • Gempa Linier, jika episentrumnya berbentuk garis. Contohnya gempa tektonik karena bentuknya bisa berupa daerah patahan.
  • Gempa Sentral, jika episentrumya berbentuk titik. Contohnya gempa vulkanik atau gempa runtuhan
2. Penentuan Pusat Gempa
Cara menentukan pusat terjadinya gempa di permukaan bumi atau letak episentrum dapat dilakukan dengan menggunakan metode homoseista, yaitu suatu metode penentuan letak episentrum dengan melakukan pencatatan waktu datangnya gelombang gempa yang pertama (gelombang primer)  pada waktu yang bersamaan dari minimal tiga tempat yang berbeda.
Untuk menentukan letak episentrum caranya sebagai berikut : Dengan menggunakan hasil pencatatan seismograf.
Cara ini dengan menggunakan 3 seismograf, yaitu satu seismograf vertikal, atu seismograf horizontal yang berarah utara dan selatan sedang satu lagi seismograf berarah timur dan barat. Dengan menggunakan 3 tempat yang terletak satu homoseiste.
Cara ini dengan menggunakan seismograf di 3 tempat yang merasakan getaran gempa pada saat yang sama. Pertama-tama kita hubungkan tempat seismograf yang satu homoseiste. Karena 3 seismograf maka didapat 2 garis.
Dua garis itu dibuat garis sumbu, sehingga episentrum terletak pada pertemuan dua garis sumbu. Dengan menggunakan 3 tempat yang mencatat jarak episentrum.
Untuk menentukan jarak episentrum digunakan rumus Laska : ∆ = { (S – P ) } – 1′ x 1.000 km ∆ = delta = jarak episentrum S – P = selisih waktu pencatatan gelombang primer dengan gelombang sekunder dalam satuan menit.
1′ = satu menit.

Contoh :
Gelombang S tiba pada pukul 10.29’44”, sedang gelombang P tiba pada pukul 10.25’14”. berapakah jarak episentrum sebuah seismograf dari daerah Z ?

Jawab :
{ ( 10.29’44” – 10.25’14” ) } – 1′ x 1.000 km = ( 4 1/2 – 1′ ) x 1.000 km = 3.500 km.

Sekarang misalnya letak episentrum dari 3 tempat, yaitu Z = 3.500 km, Y= 5.250 km, dan X = 3.750 km.
Maka cara membuatnya :
Dibuat perbandingan skala horizontal 1 cm = 1000 km. maka Z = 3,5 cm, Y = 5,25 cm, X = 3,75 cm. Buat lingkaran sesuai jari2 Z,Y,X.
Ketiga lingkaran akan berpotongan pada satu titik E (episentrum). Dengan menggunakan lingkaran isoseiste.
Dari laporan secara visual dapat dibuat tanda2 pada peta yang kemudian dapat ditentukan beberapa isoseiste di daerah bencana gempa.
Dengan mengetahui lingkaran atau elips isoseiste itu dari luar kea rah dalam, dapat ditentukan tempat episentrum

0 Response to "3. Seisme (Gempa Bumi)"

Apomienowuna Guru Geografi SMAN 1 Kabawo