A. Sejarah Perkembangan Geografi
Sebagai ilmu pengetahuan, geografi berkembang dari masa ke masa, di mana dalam hal ini dikategorikan ke dalam 5 tahap perkembangan yaitu geografi klasik berkembang di sekitar abad VI – I SM; geografi abad pertengahan dan renaissance; geografi modern; geografi akhir abad XIX dan awal abad XX; dan geografi mutakhir.
1) Geografi Klasik, Pada masa ini, pengetahuan tentang bumi masih dipengaruhi oleh mitologi dan cerita rakyat. Bangsa Romawi memberi sumbangan pada pemetaan karena mereka banyak menjelajahi negeri, dan menambahkan teknik baru, Salah satu tekniknya adalah periplus, deskripsi pada pelabuhan, dan daratan sepanjang garis pantai yang bisa dilihat pelaut di lepas pantai.Beberapa tokoh geografi klasik antara lain: Amaximandaros, Thales, Herodotus, Eratosthenes, Ptolomeus.
2) Geografi Abad Pertengahan dan Renaissance, Melalui perjalanan Marcopolo, geografi menyebar ke seluruh Eropa. Saat itu, tujuan perjalanan para penjelajah sudah meliputi gold, glory, dan gospel. Pada akhir abad pertengahan perkembangan geografi banyak dipengaruhi oleh bangsa-bangsa di dunia. Bagian barat Wilayah-wilayah baru juga banyak ditemukan pada masa ini. Adapun beberapa tokoh geografi pada masa ini adalah Marcopolo, Bartholomeus Diaz, Vasco Da Gama, Columbus, Amerigo Vespucci dan Copernicus, Ibnu Khaldun.
3) Geografi Modern, Pada masa ini, geografi mulai dikenal sebagai disiplin ilmu yang lengkap, dan menjadi bagian dari kurikulum di universitas di Eropa, terutama yang ada di Perancis dan Jerman. Adapun beberapa tokoh geografi modern lainnya adalah Immanuel Kant, Alexander Van Humbolt, Karl Ritter, Charles Darwin.
4) Geografi Akhir Abad XIX, Ciri pandangan geografi akhir abad ke 19 adalah terhadap iklim, tumbuhan, hewan serta terhadap bentang alam. Kebanyakan ahli geografi pada periode ini memperdalam geologi pada penelitiannya dan kajian geografi manusia semakin berkurang. Beberapa tokoh geografi zaman ini adalah Fiederich Ratzel, Ferdinand Von Ritchoften, Hartshorne, Vidal De la Blache, Preston E. James, Frank Debenham.
5) Geografi Mutkahir, Perkembangan geografi saat ini lebih mengarah pada upaya pemecahan masalah yang dihadapi manusia. Geografi tidak bisa lepas dari ilmu lainnya dan sudah menggunakan metode kuantitatif dan peranti komputer dalam penyelidikannya. Tokohnya antara lain Wrigley, Peter Hagget.
Pemahaman geografi terus mengalami perkembangan dari waktu ke waktu seiring kemajuan pemikiran penelaahan manusia. Kata geografi berasal dari geo yang artinya bumi, dan graphein yang artinya gambaran. Ungkapan itu pertama kali dikemukakan oleh Eratosthenes (276-194 SM) seorang ilmuwan Yunani memperkenalkan pengertian geografi dalam bukunya yang berjudul “Geographica”. Kata itu berakar dari geo yang artinya bumi dan graphika yang artinya lukisan atau tulisan. Eratosthenes berpendapat bahwa Bumi berbentuk bulat. Berikut adalah beberapa pengertian tentang geografi yang dikemukakan oleh para ahli, diantaranya yaitu:
1) Bernahadus Varenius (1622-1650)
Bernahadus Varenius dalam bukunya, Geographia Generalis, ia mengatakan bahwa geografi adalah campuran dari matematika yang membahas kondisi Bumi beserta bagian-bagiannya juga tentang benda-benda langit lainnya. Ia membagi bidang kajian geografi menjadi dua, yaitu geografi umum dan geografi khusus. Geografi umum membahas tentang karakteristik Bumi mencakup tiga bagian yaitu:
a) Terestrial, merupakan pengetahuan tentang Bumi secara keseluruhan, bentuk, dan ukurannya. b) Astronomis, membicarakan hubungan Bumi dengan bintang-bintang yang merupakan cikal bakal ilmu Kosmografi.
c) Komparatif, menyajikan deskripsi lengkap mengenai Bumi, letak, dan tempat-tempat di permukaan Bumi. Sedangkan geogrfai khusus mendeskripsikan tentang wilayah yang terdiri dari tiga aspek, yaitu: a) Atmosfer, yang secara khusus membicarakan iklim. b) Litosfer, yang secara khusus menelaah permukaan Bumi meliputi relief, vegetasi, dan fauna dari berbagai negeri. c) Manusia, yang membicarakan keadaan penduduk, perniagaan, dan pemerintahan dari berbagai negeri.
2) Immanuel Kant (1724–1821)
Selain sebagai seorang geograf, Kant juga seorang filsuf. Kant tertarik pada geografi karena menurutnya ilmu itu dekat dengan filsafat. Semua gagasan Kant tentang hakikat geografi dapat ditemukan dalam buku Physische Geographie yang ditulisnya. Menurutnya, geografi adalah ilmu yang objek studinya adalah benda-benda, hal-hal atau gejala-gejala yang tersebar dalam wilayah di permukaan Bumi.
3) Alexander von Humboldt (1769–1859)
Pada mulanya Humboldt adalah seorang ahli botani. Ia tertarik geografi ketika ia mulai mempelajari tentang batuan. Ia diakui sebagai peletak dasar geografi fisik modern. Ia menyatakan geografi identik atau serupa dengan geografi fisik. Ia menjelaskan bagaimana kaitan Bumi dengan Matahari dan perilaku Bumi dalam ruang angkasa, gejala cuaca dan iklim di dunia, tipe-tipe permukaan Bumi dan proses terjadinya, serta hal-hal yang berkaitan dengan hidrosfer dan biosfer.
4) Bintarto (1977)
Bintarto mengemukakan, bahwa geografi adalah ilmu pengetahuan yang mencitra, menerangkan sifat bumi, menganalisis gejala alam dan penduduk serta mempelajari corak khas mengenai kehidupan dan berusaha mencari fungsi dari unsur bumi dalam ruang dan waktu.
5) Daldjoeni
Nama Daldjoeni dikenal karena buku-bukunya yang membahas hal-hal yang berkaitan dengan geografi. Menurutnya, geografi merupakan ilmu pengetahuan yang mengajarkan manusia mencakup tiga hal pokok, yaitu spasial (ruang), ekologi, dan region (wilayah). Dalam hal spasial, geografi mempelajari persebaran gejala baik yang alami maupun manusiawi di muka Bumi. Kemudian dalam hal ekologi, geografi mempelajari bagaimana manusia harus mampu beradaptasi dengan lingkungannya. Adapun dalam hal region, geografi mempelajari wilayah sebagai tempat tinggal manusia berdasarkan kesatuan fisiografisnya.
6) Hasil Seminar Semarang (1988)
Seminar Lokakarya Ikatan Geograf Indonesia (IGI) di Semarang menyepakati rumusan, bahwa geografi adalah ilmu yang mempelajari persamaan dan perbedaan fenomena geosfer dengan sudut pandang kewilayahan atau kelingkungan dalam konteks keruangan. Studi geografi mencakup analisis gejala manusia dan gejala alam. Dalam studi itu dilakukan analisis persebaran-interelasi-interaksi fenomena atau masalah dalam suatu ruang.
A. Aspek
Geografi
Aspek-aspek
geografi meliputi aspek fisik dan sosial. Aspek fisik dalam geografi hanya
membahas unsur-unsur geosfer yang bersifat fisik antara lain meliputi tanah,
air, dan iklim dengan segala proses alaminya. Aspek sosial geografi mengambil
manusia dengan berbagai gejalanya sebagai objek studi pokok, seperti aspek
kependudukan aktivitas ekonomi, sosial, budaya, dan politiknya.
Menurut
Daldjoeni, ada tiga aspek dalam ilmu geografi, yaitu spasial (ruang), ekologi,
dan region (wilayah). Aspek spasial berkaitan dengan persebaran gejala baik
yang alami maupun manusiawi di muka Bumi. Aspek ekologi berkaitan dengan cara
manusia beradaptasi dengan lingkungannya. Aspek region berkaitan dengan wilayah
sebagai tempat tinggal manusia berdasarkan kesatuan fisiografisnya. Aspek
sosial geografi mengambil manusia dengan berbagai gejalanya sebagai objek studi
pokok, seperti aspek kependudukan, aspek aktivitas ekonomi, sosial, budaya, dan
politiknya.
Secara garis
besar, aspek fisik kajian geografi terdiri atas aspek topologi, biotik, dan
nonbiotik.
a.
Aspek topologi, yaitu aspek kajian yang
membahas hal-hal yang berkaitan dengan letak wilayah, bentuk muka Bumi, luas
wilayah, dan batas wilayah yang berciri khas tertentu.
b.
Aspek biotik, yaitu aspek kajian yang membahas
karakter fisik manusia, hewan, dan tumbuhan dalam lingkup biosfer.
c.
Aspek nonbiotik, yaitu aspek kajian yang
membahas batuan, tanah, air, dan atmosfer.
Secara
garis besar aspek nonfisik kajian geografi terdiri atas aspek sosial, ekonomi,
budaya, dan politik.
a.
Aspek sosial, yaitu aspek kajian yang membahas
adat, tradisi, kelompok masyarakat, dan lembaga sosial.
b.
Aspek ekonomi, yaitu aspek kajian yang membahas
industri, perdagangan, pertanian, transportasi, dan pasar.
c.
Aspek budaya, yaitu aspek kajian yang membahas
pendidikan, agama, bahasa, dan kesenian.
d.
Aspek politik, yaitu aspek kajian yang membahas
kepartaian dan pemerintahan
RUANG
LINGKUP GEOGRAFI
Menurut
Daldjoeni ruang lingkup atau pokok-pokok telaah geografi yaitu :
a. Ukuran,
bentuk dan aneka gerakan bumi
b. Persebaran
serta posisi masa daratan dan wujud perairan
c. Batuan,
struktur dan berbagai relief permukaan bumi
d. Air
yang berada di berbagai samudera, lautan, serta seluk beluk gerakannya
e. Pola
persebaran dunia tumbuhan dan hewan
f. Atmosfer
dengan gejala-gejala di dalamnya serta pola-pola iklim yang terdapat di
permukaan bumi
g. Ras-ras
umat manusia dan persebarannya yang berdasarkan unit kenegaraan
h. Bermacam-macam
ciri dan jenis pemukiman manusia yang ada
i. Ciri-ciri
sosial dan dan budaya masyarakat manusia
j. Pengaturan
manusia secara politis dan relasi antarmereka
OBJEK STUDI GEOGRAFI
Objek
material
Objek
studi kajian geografi dibedakan menjadi 2 bagian yaitu objek material dan objek
formal geografi.
a.
Objek material meliputi letak dan fenomena yang
terjadi di geosfer. Objek material berkaitan dengan bentang lahan fisik
(atmosfer, litosfer, hidrosfer, dan biosfer) dan bentang lahan budaya (geografi
sosial, geografi penduduk, geografi kota, dan geografi ekonomi).
b.
Objek formal adalah sudut pandang dan cara
berpikir terhadap suatu gejala di muka Bumi, baik yang sifatnya fisik maupun
sosial yang dilihat dari sudut pandang keruangan (spasial). Dalam geografi
selalu ditanyakan mengenai di mana gejala itu terjadi dan mengapa gejala itu
terjadi di tempat tersebut. Di sini ilmu geografi diharapkan mampu menjawab
berbagai pertanyaan tersebut
Objek
materiil meliputi letak dan fenomena yang terjadi di geosfer. Letak geografi
dibedakan menjadi letak fisiografi dan sosiografi. Contoh letak fisiografi
adalah letak astronomis, maritim, klimatologi, dan letak geomorfologi. Contoh
letak sosiografi adalah letak sosial, ekonomi, politik, dan letak kultural.
Objek material berkaitan dengan bentang lahan fisik (atmosfer, litosfer,
hidrosfer, dan biosfer) dan bentang lahan budaya (geografi sosial, geografi
penduduk, geografi kota, dan geografi ekonomi).
Objek
material berkaitan dengan bentang lahan fisik dan bentang lahan manusia.
Bentang lahan fisik atau lingkungan alam meliputi atmosfer, litosfer,
hidrosfer, serta biosfer. Bentang lahan budaya atau lingkungan manusia meliputi
geografi sosial, geografi penduduk, geografi kota, dan geografi ekonomi.
Objek
material yang berkaitan dengan letak yang terjadi di geosfer yaitu letak astronomis,
letak geologis, letak geomorfologis, letak geografis, letak maritim, letak
ekonomis dan letak sosiokuktural.
a.
Letak Astronomis
Letak astronomis adalah letak suatu tempat
yang didasarkan pada garis lintang dan garis bujur, yang akan membentuk suatu
titik koorinat. Garis lintang adalah garis-garis paralel pada bola bumi yang
sejajar dengan ekuator (khatulistiwa) yang terdiri dari Lintang Utara (LU) dan
Lintang Selatan (LS). Lintang Utara (LU) berarti semua posisi (tempat) yang
terletak di sebelah utara ekuator
(Khatulistiwa) dan lintang Selatan (LS) berarti semua posisi (tempat) yang
terletak di sebelah selatan ekuator
(Khatulistiwa). Jarak antarlintang diukur dengan satuan derajat, dimana lintang
terendah adalah 0o yang terletak di ekuator (khatulistiwa) sedangkan
lintang tertinggi terletak di daerah kutub yaitu Kutub utara (KU) dan Kutub
Selatan (KS). Garis bujur (Meridian) adalah semua garis yang menghubungkan
kutub utara dan kutub selatan, tegak lurus terhadap garis lintang. Semua
meridian adalah setengah lingkaran besar. Jumlah meridian yang dapat dibuat
adalah banyak sekali, namun agar tidak terlalu rapat di buat tiap 15o.
Meridian pertama adalah meridian greenwich sebagaimana disepakati bersama pada
kongres Meridian Internasional di washington tahun 1884, ketika itu Inggris
paling berkuasa di lautan, maka
disetujuilah bahwa meridian pertama melalui greenwich observatory, London.
b.
Letak geologis
Letak geologis adalah letak suatu wilayah
berdasarkan struktur batu-batuan yang ada pada kulit buminya. Di lihat dari
letak geologinya yaitu berdasarkan formasi geologinya Indonesia terletak pada
pertemuan 3 lempeng tektonik (lempeng litosfera) atau 3 zona geologi yaitu :
1.
Bagian utara berbatasan dengan tameng Asia dan
perluasannya ke arah Selatan tenggelam dibawah permukaan air laut, yang dikenal
dengan paparan sunda disebut dengan Lempeng Asia.
2.
Bagian barat dan selatan ddibatasi oleh Benua
Gondwana yang terdiri dari india, Dasar samudera Hindia, Australia dan
perluasannya ke arah utara tenggelam di bawah permukaan air laut yakni Paparan
Sahul yang disebut dengan lempeng Indo-Australia
3.
Bagian timur dibatasi oleh dasar samudera
pasifik yang disebut dengan lempeng samudera pasifik yang meluas ke arah barat
daya.
Dilihat
dari jalur-jalur pegunungannya indonesia terletak pada 2 rangkaian pegunungan
muda yaitu rangkaian pegunungan sirkum pasifik dan rangkaian pegunungan
mediterania
c.
Letak geomorfologis yaitu letak berdasarkan
morfologi muka bumi.
d.
Letak maritim yaitu letak suatu wilayah
ditinjau dari sudut kelautan yaitu apakah tempat itu jauh atau dekat dengan
laut, apakah sebagian atau seluruhnya dikelilingi oleh laut. Berdasarkan letak
maritim indonesia terletak diantara 3 lautan besar yaitu bagian timur Indonesia
berhadapan dengan samudera pasifik, bagian selatan indonesia berhadapan dengan
samudera hindia dan bagian utara inonesia berhadapan dengan laut cina selatan
ILMU
PENUNJANG GEOGRAFI
Ilmu
geografi mempelajari hal-hal yang bersifat eksak dan sosial atau geografi
manusia. Oleh karena itu, ilmu geografi membutuhkan ilmu bantu atau penunjang
dalam kajiannya. Ilmu geografi yang sekarang berkembang adalah geografi
terintegrasi. Geografi terintegrasi mengkaji suatu masalah menggunakan
pendekatan, yaitu keruangan, kelingkungan, dan kompleks wilayah.
Cabang
geografi fisik yang mempelajari persebaran makhluk hidup dan faktor-faktor yang
memengaruhinya adalah biogeografi. Biogeografi adalah ilmu yang mempelajari
persebaran makhluk hidup di permukaan Bumi. Dalam hal ini, bagian yang
dipelajari adalah persebaran, faktor yang memengaruhi, faktor yang membatasi,
serta membentuk pola persebaran. Contohnya, mempelajari perbedaan jenis flora
dan fauna di wilayah bagian barat dan bagian timur Indonesia.
Adapun
ilmu-ilmu yang menunjang geografi fisik adalah sebagai berikut :
1)
Meteorologi dan klimatologi, merupakan ilmu yang mempelajari gejala
cuaca di atmosfer.
2)
Oceanografi adalah ilmu pengetahuan dan studi eksplorasi mengenai lautan
serta semua aspek yang terdapat di dalamnya termasuk sedimen, batuan yang
membentuk dasar laut, interaksi antara laut dengan atmosfer, pergerakan air
laut serta tenaga yang menyebabkan adanya gerakan tersebut baik tenaga yang berasal
dari dalam maupun yang berasal dari luar.
3)
Hidrologi mempelajari gerakan dan distribusi air di bumi.
4)
Hidrografi adalah suatu cabang ilmu geografi fisik yang berhubungan dengan
penelitian dan pemetaan air di permukaan bumi.
5)
Geologi menjelaskan bagaimana bumi terbentuk dan bagaimana bumi berubah
dari waktu ke waktu.
6)
Geomorfologi mempelajari bentuk permukaan lahan dan sejarahnya.
7)
Ilmu tanah adalah ilmu yang mempelajari hal ihwal atau sifat-sifat tanah.
8)
Geografi tanah ialah ilmu yang mempelajari tentang tanah, meliputi sifat,
genesis, penyebaran, dan penerapannya terhadap kehidupan manusia.
9)
Biologi adalah ilmu pengetahuan tentang makhluk hidup, baik manusia
maupun tumbuhan dan hewan.
10) Biogeografi adalah ilmu yang mempelajari
penyebaran organisme dalam ruang dan waktu, serta faktor-faktor yang
memengaruhi, membatasi atau menentukan pola penyebaran jarak.
Geografi
manusia mempelajari penduduk, keberadaannya, dan kegiatannya. Geografi manusia
menjelaskan pola-pola kenampakan manusia dan kegiatannya serta meneliti
hubungan antara manusia dan lingkungannya
Ilmu
Penunjang Geografi Manusia adalah….
1)
Ekonomi adalah ilmu pengetahuan yang mempelajari usaha-usaha manusia
untuk mencapai kemakmuran, gejala-gejalanya dan hubungan timbal balik dari
usaha tersebut.
2)
Geografi ekonomi membahas bagaimana manusia mengeksploitasi sumber daya alam,
menghasilkan barang dagangan, pola lokasi, dan persebaran kegiatan industri,
serta seluk beluk komunikasi.
3)
Politik adalah kegiatan pada suatu negara yang berhubungan dengan proses
untuk menentukan tujuan-tujuan yang telah dipilih oleh suatu negara dalam
rangka mencapai tujuan yang akan dicapai oleh negara itu sendiri.
4)
Geografi politik mempelajari unit-unit politik, wilayahnya, perbatasan, serta
ibukotanya dengan unsur-unsur kekuatan nasional dan politik internasional.
5)
Demografi adalah ilmu yang mempelajari persoalan dan keadaan
perubahan-perubahan penduduk.
6)
Geografi penduduk adalah cabang disiplin geografi yang membicarakan
variasi-variasi kualitas ruang dalam demografi dan nondemografi dari penduduk
manusia dan konsekuensi-konsekuensi sosial dan ekonomi yang berasal dari
rangkaian interaksi dengan suatu rangkaian khusus dari kondisi-kondisi yang
terdapat di dalamnya yang diberikan oleh suatu unit atau daerah.
Cabang ilmu
geografi teknik sebagai berikut.
1)
Kartografi, yaitu ilmu dan seni yang
mempelajari tentang pembuatan peta.
2)
Penginderaan jauh, yaitu cara memperoleh
informasi objek di permukaan Bumi tanpa kontak langsung dengan objek yang di
kaji
3)
Sistem Informasi Geografis, yaitu sistem informasi
berbasis komputer yang dapat menyimpan, mengolah, dan menganalisis data
keruangan secara terpadu.
D. Konsep Esensial/Dasar Geografi
Konsep geografi penting untuk memahami fenomena geografi
karena konsep geografi merupakan salah satu dasar dalam ilmu geografi yang
membedakan dengan ilmu-ilmu lainnya. Konsep dasar geografi merupakan unsur
penting dalam memahami fenomena atau kejadian geografi. Penjabaran konsep
geografi selalu berkaitan dengan penyebaran, relasi, fungsi, bentuk, dan proses
yang terjadi.
Konsep dasar atau
konsep esensial dalam geografi terdiri dari 10 konsep esensial/dasar yaitu :
1. Konsep Lokasi.
Konsep lokasi
menjelaskan letak suatu tempat dipermukaan bumi kaitannya dengan karakterisitik
atau ciri khas kehidupan makhluk hidup.
Contoh :
1. orang yang hidup di daerah/lokasi pinggiran
pantai suaranya besar di bandingkan dengan suara orang yang tinggal di
pegunungan.
2. Masyarakat yang tinggal di daerah yang suhu
udaranya panas pakaiannya tipis di bandingkan dengan masyarakat yang tinggal di
daerah dingin
Konsep lokasi terdiri atas lokasi absolut dan lokasi relatif.
Lokasi absolut menunjukkan letak suatu wilayah berdasarkan letak lintang dan
bujur. Lokasi relatif menunjukkan letak suatu wilayah dilihat dari wilayah lain
yang lebih luas. Lokasi absolut Indonesia menjadikan wilayahnya beriklim
tropis. Iklim tropis ini menjadikan Indonesia mengalami musim kemarau dan
hujan. Lokasi relatif Indonesia di antara Benua Asia dan Australia menjadikan
Indonesia sebagai jalur perdagangan yang ramai dikunjungi.
2.
Konsep
Jarak
Konsep jarak mengkaji jarak antara suatu tempat dengan tempat
lain. Oleh karena itu, konsep jarak memiliki arti penting bagi bidang sosial
dan ekonomi masyarakat. Konsep jarak terdiri atas jarak absolut dan jarak
relatif. Jarak absolut menunjukkan jarak antarwilayah yang diukur menggunakan
satuan panjang. Contohnya, jarak antara Samarinda dan Tarakan di Kalimantan
Timur adalah 672 km. Jarak relatif menunjukkan jarak antarwilayah yang
mempertimbangkan rute, waktu, atau biaya. Contohnya, jarak antara Jakarta–
Palembang dapat ditempuh dalam waktu 1 jam menggunakan pesawat udara.
3. Konsep
keterjangkauan
Konsep keterjangkauan (accessbility) menunjukkan
mudah tidaknya suatu tempat dapat dijangkau penduduk dengan memanfaatkan sarana
transportasi yang ada di suatu daerah. Keterjangkauan tidak hanya dipengaruhi
jarak, tetapi juga medan atau topografi wilayah. Apabila topografi wilayahnya
terjal dan curam, keterjangkauannya semakin kecil. Semakin besar gangguan
medan, keterjangkauannya semakin kecil. Konsep
keterjangkauan mengkaji aksesibilitas untuk mencapai suatu tempat. Dengan
demikian, konsep ini mengkaji jarak dan medan. Untuk menghindari kemacetan pada
pagi hari, para pekerja memanfaatkan kereta api komuter yang dianggap lebih
mudah dan cepat untuk menjangkau tempat kerja. Pernyataan tersebut tepat dikaji
dengan konsep keterjangkauan.
Contohnya :
a. Daerah pegunungan memiliki keterjangkauan lebih
rendah dibandingkan daerah dataran rendah.
b. Para korban tanah longsor sulit dievakuasi karena
medan yang sulit.
c. Daerah dengan kemiringan curam sulit dijangkau
oleh kendaraan umum.
d. Jarak Jakarta sampai Cirebon (Jawa Barat) lebih
mudah dijangkau dibandingkan dengan Jakarta ke Pulau Kelapa (di Kepulauan
Seribu, Jakarta).
Konsep pola berkaitan dengan bentuk, susunan, atau persebaran
fenomena di permukaan Bumi. Kenampakan alam di permukaan Bumi memiliki pola
tertentu. Konsep pola mengkaji susunan,
bentuk, atau pola persebaran fenomena dalam ruang permukaan Bumi. Salah satu
contoh fenomena yang sesuai dengan konsep pola adalah pemanfaatan mata air di
wilayah pegunungan membentuk permukiman menyebar. Konsep pola adalah kajian
tentang susunan keruangan objek di permukaan Bumi. Kegiatan manusia
memanfaatkan alam membentuk pola-pola tertentu.
Contoh :
a.
Pola Aliran sungai terkait
dengan jenis batuan dan struktur geologinya yakni Pola aliran trelis terdapat
di daerah lipatan, pola aliran rectanguler terdapat di daerah patahan, dan pola
aliran dendritik terdapat di dataran pantai atau plato
b.
Pola pemukiman penduduk terkait
dengan sungai, jalan, dan bentuk lahan
Konsep
morfologi berkaitan dengan bentuk-bentuk permukaan Bumi, seperti dataran
rendah, bukit, pegunungan, jurang yang curam/terjal. Konsep morfologi dapat
digunakan untuk mengkaji bentuk lahan yang terdapat di suatu wilayah. Deretan
gunung api terbentuk di Indonesia akibat dari adanya pertemuan tiga lempeng
tektonik di wilayah Indonesia. Fenomena tersebut dapat dikaji dengan konsep
morfologi. Konsep morfologi berkaitan dengan bentuk-bentuk permukaan Bumi yang
dihasilkan oleh aktivitas dari dalam (Tenaga Endogen) dan di luar permukaan
Bumi (Tenaga Eksogen).
Contohnya
:
a. Bentuk
lahan akan terkait dengan erosi dan sedimentasi, penggunaan lahan, ketebalan
lapisan tanah
b. Pengelompokan pemukiman penduduk cenderung di daerah data
6. Konsep Aglomerasi
Konsep
aglomerasi menunjukkan adanya pemusatan atau pengelompokan suatu fenomena di
permukaan Bumi. Pengelompokan didasarkan pada berbagai hal, misalnya jarak,
efisiensi, dan faktor lingkungan yang lebih memberi dampak positif. Contohnya,
pengelompokan kawasan permukiman kumuh di pinggiran kota dan pengelompokan
permukiman elite di tengah kota.
7.
Konsep
Nilai Kegunaan
Konsep
nilai kegunaan berkaitan dengan nilai guna suatu daerah dimana Tiap-tiap daerah
mempunyai potensi yang berbeda-beda dan bisa dikembangkan sehingga bernilai
guna. Nilai kegunaan suatu daerah berpengaruh terhadap perkembangannya.
Contohnya, pantai berpasir putih berpotensi untuk daerah wisata.
8.
Konsep
Interaksi dan Interdependensi
Konsep interaksi dan interdependensi menunjukkan keterkaitan
dan ketergantungan satu daerah dengan daerah lain. Suatu daerah berinteraksi
dengan daerah lain guna memenuhi kebutuhan penduduknya sebab tidak semua
kebutuhan dapat dipenuhi dari daerahnya sendiri. Kegiatan ekonomi yang berpusat
di perkotaan menimbulkan interaksi dengan daerah pinggiran dan desa. Hal ini
memberikan dampak untuk daerah perdesaan dan perkotaan. Contoh dampak fenomena
tersebut bagi kota adalah tercukupinya tenaga kerja, sedangkan desa kekurangan
tenaga kerja produktif. Konsep interaksi dan interdependensi menunjukkan
hubungan timbal balik antarwilayah yang meliputi pergerakan barang, jasa, ide,
informasi, dan penduduk. Penggunaan jejaring sosial merupakan cerminan
pergerakan barang, jasa, ide, dan informasi yang dibutuhkan individu
antarwilayah. Contohnya, kegiatan jual beli barang dan jasa atau persebaran
informasi antarindividu dan antarkelompok melalui jejaring sosial.
9. Konsep
diferensiasi areal
Konsep Diferensiasi aresl Menunjukkan bahwa suatu
tempat memiliki perbedaan dengan tempat yang lain atau suatu daerah memiliki
kekhasan. Perbedaan dapat terjadi dalam hal misalnya bentang alam, penduduk,
perekonomian, dan perkembangan wilayah.
10.
Konsep
Keterkaitan Keruangan
Konsep
ini menunjukkan keterkaitan antarwilayah. Perbedaan potensi antarwilayah
mendorong terjadinya interaksi berupa pertukaran barang, manusia, ataupun
budaya. Konsep keterkaitan keruangan dalam kajian geografi berperan untuk
mengkaji hubungan saling membutuhkan antarwilayah. Keterkaitan keruangan
didasari oleh adanya perbedaan potensi antarwilayah. Perbedaan potensi
mendorong adanya keterkaitan dalam memenuhi kebutuhan material dan sosial
penduduk.
Contohnya:
a. Kebutuhan
beras daerah kota dipenuhi oleh hasil pertanian beras dari desa.
b. Beras
dihasilkan di daerah datar
c. Perikanan
laut di hasilkan oleh daerah pantai (nelayan)
1. Prinsip
Geografi
Setiap
bidang ilmu mempunyai konsep dan prinsip tersendiri, meskipun
terkadang ada kesamaan prinsip antara beberapa bidang ilmu. Prinsip
suatu ilmu
digunakan sebagai dasar untuk menjelaskan fenomena yang
terjadi dengan memahami karakteristik yang dimiliki dan keterkaitan fenomena tersebut dengan permasalahan lain. Adapun prinsip-prinsip yang dipegang dalam geografi sebagai berikut.
1)
Prinsip Penyebaran
Geografi menganut prinsip ini karena adanya persebaran fenomena geografi
yang tidak
merata di muka Bumi ini. Misalnya, penyebaran potensi air
yang
berbeda dari satu tempat dengan tempat lainnya, penyebaran limbah cair
dalam tanah, penyebaran polusi udara, dan sebagainya.
2) Prinsip Interelasi
Permasalahan yang terjadi di alam dengan
manusia saling terkait. Interelasi
ini dapat terjadi antara alam dengan alam itu sendiri maupun alam dengan manusia. Misalnya, fenomena banjir yang terjadi akibat penebangan hutan di
wilayah hulu
atau kekeringan yang berkepanjangan sebagai dampak adanya
La Nina.
3) Prinsip Deskripsi
Seperti sudah kamu ketahui bahwa alam dan manusia saling berkaitan. Bentuk keterkaitan ini dapat
digambarkan dalam bentuk deskripsi seperti
halnya awal kemunculan ilmu
geografi yang dimulai dari deskripsi yang
dituangkan dalam catatan perjalanan.
4)
Prinsip Korologi
Prinsip ini menganut kerterpaduan antara
ketiga
prinsip sebelumnya.
Diterapkan dengan mengkaji persebaran,
interelasi, dan deskripsi suatu
wilayah.
Kondisi
wilayah akan memberikan ciri
khas pada kesatuan gejala, fungsi, dan bentuk.
2. Pendekatan Geografi
Dalam geografi modern yang dikenal
dengan geografi terpadu (Integrated
Geography) digunakan tiga pendekatan atau hampiran. Ketiga
pendekatan tersebut, yaitu analisis keruangan, kelingkungan atau ekologi, dan kompleks wilayah.
1) Pendekatan
Keruangan
Pendekatan
keruangan menekankan
pada
keruangan. Ruang adalah
seluruh atau sebagian dari permukaan bumi yang menjadi tempat hidup
tumbuhan,
hewan dan manusia. Pendekatan keruangan menganalisis gejala-
gejala atau fenomena geografis berdasarkan penyebarannya dalam ruang.
Pendekatan
ini
mendasarkan
pada perbedaan
lokasi dari sifat-sifat
pentingnya seperti perbedaan
struktur, pola, dan proses. Struktur keruangan terkait dengan elemen pembentuk
ruang yang berupa
kenampakan titik, garis,
dan
area. Sedangkan
pola keruangan berkaitan dengan lokasi
distribusi ketiga elemen tersebut. Distribusi elemen geografi ini akan membentuk pola
seperti
memanjang, radial, dan sebagainya. Nah, proses keruangan sendiri berkenaan dengan perubahan elemen pembentuk ruang.
Ahli geografi berusaha mencari
faktor-faktor yang menentukan pola
penyebaran serta cara
mengubah pola
sehingga
dicapai penyebaran yang lebih baik, efisien, dan wajar.
Analisis keruangan mempelajari perbedaan karakteristik suatu wilayah,
baik yang menyangkut kondisi maupun manusianya. Dalam analisis keruangan perlu diperhatikan:
- penyebaran penggunaan ruang yang telah ada;
- penyebaran ruang yang akan digunakan untuk berbagai kegunaan yang direncanakan.
Nah,
dengan cara seperti
ini
kalian bisa menganalisis suatu
gejala alam yang terjadi di sekitar wilayah kalian. Bahkan bencana alam yang akhir-akhir ini
mendera
bangsa kita.
2) Pendekatan Kelingkungan/Ekologis
Ekologi adalah ilmu yang mepelajari inetraksi antara organisme hidup
dan lingkungannya. Pendekatan ini tidak
hanya mendasarkan pada interaksi
organisme
dengan lingkungan, tetapi juga
dikaitkan dengan fenomena yang ada
dan
juga perilaku manusia. Karena pada dasarnya lingkungan geografi mempunyai dua sisi, yaitu
perilaku
dan
fenomena lingkungan. Sisi perilaku
mencakup dua aspek,
yaitu pengembangan
gagasan dan
kesadaran lingkungan.
Interelasi
keduanya inilah yang menjadi ciri khas pendekatan ini. Menggunakan keenam
pertanyaan geografi, analisis dengan pendekatan ini
masih bisa dilakukan. Nah, perhatikan contoh analisis mengenai
terjadinya
banjir di Sinjai berikut dan kamu akan menemukan perbedaannya dengan pendekatan keruangan. Untuk mempelajari banjir dengan pendekatan kelingkungan dapat diawali dengan tindakan sebagai berikut.
a. Identifikasi kondisi fisik yang mendorong terjadinya bencana ini, seperti
jenis tanah, topografi, dan vegetasi di lokasi itu.
b. Identifikasi sikap
dan
perilaku masyarakat
dalam
mengelola
alam di
lokasi tersebut.
c. Identifikasi budi daya yang ada kaitannya
dengan alih fungsi lahan.
d. Menganalisis
hubungan antara budi daya dan dampak yang ditimbulkannya
hingga menyebabkan banjir.
e. Menggunakan
hasil analisis ini mencoba
menemukan
alternatif
pemecahan masalah ini.
3) Pendekatan
Komplek Wilayah
Analisis ini mendasarkan pada kombinasi antara analisis keruangan dan analisis
ekologi.
Analisis ini menekankan pengertian
”areal differentiation”
yaitu adanya
perbedaan karakteristik
tiap-tiap wilayah. Perbedaan ini
mendorong suatu wilayah dapat berinteraksi dengan wilayah lain.
Perkembangan wilayah yang saling berinteraksi terjadi karena terdapat
permintaan dan penawaran.
Contoh analisis kompleks wilayah diterapkan dalam perancangan
kawasan permukiman. Langkah awal, dilakukan identifikasi wilayah potensial
di luar Jawa yang memenuhi persyaratan
minimum, seperti kesuburan tanah dan
tingkat
kemiringan
lereng. Langkah kedua, identifikasi aksesibilitas
wilayah. Dari hasil
identifikasi
ini dirumuskan
rancangan untuk jangka
panjang dan jangka pendek untuk
pengembangan kawasan tersebut.
3. Keterampilan Dasar Geografi
Sebagai seorang geograf, kalian harus memiliki keterampilan yang
dapat menunjang
kalian dalam memahami
pengetahuan dasar geografi. Keterampilan-
keterampilan tersebut meliputi:
a) Observasi adalah kemampuan utama dalam memahami konsep geografi. Hal- hal yang diamati dalam prinsip observasi
geografi adalah segala fenomena geosfer yang
meliputi
atmosfer, hidrosfer, litosfer,
biosfer dan antroposfer. Contohnya
melakukan pengamatan fenomena hujan.
b) Deskripsi adalah kemampuan untuk
menjelaskan fenomena
geosfer
yang
terdapat di muka
bumi secara detail dan
optimalsehingga orang lain yang mendengarkan atau membacanya seolah-olah melihat fenomena alam itu secara langsung. Contohnya
mendeskripsikan proses terbentuknya
gunung api.
c) Mengelompokkan (klasifikasi) adalah
kemampuan
mengelompokkan
fenomena-fenomena geosfer berdasarkan
syarat-syarat tertentu
digunakan untuk melakukan analisis terkait interaksi antarfenomena. Contohnya
pengklasifikasian jenis tanah, lahan dan curah hujan.
d) Pemetaan, seorang ahli geografi harus mampu membuat dan membaca peta dengan baik. Contohnya membuat peta pengunaan lahan, persearan barang
tambang, dan lain-lain
e) Analisis dalah kemampuan menganalisis hubungan interaksi dan interelasi
antarfenomena geosfer.
Contohnya hubungan keterkaitan antara perilaku
manusia dengan kondisi lingkungannya.
0 Response to "Materi : Kompetensi Dasar 3.1. Pengetahuan Dasar Geografi"
Posting Komentar