Fashion

TERIMA KASIH TELAH BERKUNJUNG DI BLOG GURU GEOGRAFI SMAN 1 KABAWO

Materi : Kompetensi Dasar 3.1. Pengetahuan Dasar Geografi


 

A. Sejarah Perkembangan Geografi

 Sebagai ilmu pengetahuan, geografi berkembang dari masa ke masa, di mana dalam hal ini dikategorikan ke dalam 5 tahap perkembangan yaitu geografi klasik berkembang di sekitar abad VI – I SM; geografi abad pertengahan dan renaissance; geografi modern; geografi akhir abad XIX dan awal abad XX; dan geografi mutakhir.

1)    Geografi Klasik, Pada  masa  ini,  pengetahuan  tentang  bumi  masih  dipengaruhi  oleh mitologi  dan  cerita  rakyat.  Bangsa  Romawi  memberi  sumbangan  pada pemetaan  karena  mereka  banyak menjelajahi  negeri,  dan  menambahkan teknik  baru,  Salah  satu  tekniknya  adalah  periplus,  deskripsi pada pelabuhan, dan  daratan  sepanjang  garis  pantai  yang  bisa  dilihat  pelaut  di  lepas  pantai.Beberapa  tokoh  geografi  klasik  antara  lain:  Amaximandaros,  Thales, Herodotus, Eratosthenes, Ptolomeus.

2)   Geografi Abad Pertengahan dan Renaissance, Melalui  perjalanan Marcopolo,  geografi  menyebar  ke  seluruh  Eropa.  Saat  itu,  tujuan  perjalanan para penjelajah sudah meliputi gold, glory, dan gospel. Pada  akhir  abad  pertengahan  perkembangan  geografi  banyak dipengaruhi oleh bangsa-bangsa di dunia. Bagian barat Wilayah-wilayah baru juga banyak ditemukan pada masa ini. Adapun beberapa tokoh geografi pada masa  ini  adalah  Marcopolo,  Bartholomeus  Diaz,  Vasco Da  Gama,  Columbus, Amerigo Vespucci dan Copernicus, Ibnu Khaldun.

3)       Geografi Modern, Pada masa ini, geografi mulai dikenal sebagai disiplin ilmu yang lengkap, dan menjadi bagian dari kurikulum di universitas di Eropa, terutama yang ada di  Perancis  dan Jerman.  Adapun  beberapa  tokoh  geografi  modern  lainnya adalah Immanuel Kant, Alexander Van Humbolt, Karl Ritter, Charles Darwin.

4)       Geografi Akhir Abad XIX, Ciri  pandangan  geografi  akhir  abad  ke  19  adalah  terhadap  iklim, tumbuhan,  hewan  serta  terhadap  bentang  alam.  Kebanyakan  ahli  geografi pada  periode  ini  memperdalam  geologi  pada  penelitiannya  dan  kajian geografi  manusia  semakin  berkurang.  Beberapa  tokoh  geografi  zaman  ini adalah  Fiederich  Ratzel,  Ferdinand  Von  Ritchoften,  Hartshorne,  Vidal  De  la Blache, Preston E. James, Frank Debenham.

5)    Geografi Mutkahir, Perkembangan  geografi  saat  ini  lebih  mengarah  pada  upaya  pemecahan masalah  yang  dihadapi  manusia.  Geografi  tidak  bisa  lepas  dari  ilmu  lainnya dan  sudah  menggunakan  metode  kuantitatif  dan  peranti  komputer  dalam penyelidikannya. Tokohnya antara lain Wrigley, Peter Hagget. 

 B.  Pengertain Geografi

Pemahaman  geografi  terus  mengalami  perkembangan dari  waktu  ke  waktu seiring  kemajuan  pemikiran  penelaahan  manusia. Kata  geografi  berasal  dari geo yang  artinya bumi,  dan graphein yang  artinya  gambaran.  Ungkapan  itu  pertama kali  dikemukakan  oleh Eratosthenes  (276-194  SM)  seorang  ilmuwan  Yunani memperkenalkan  pengertian  geografi  dalam  bukunya  yang  berjudul  “Geographica”.  Kata  itu  berakar  dari geo yang  artinya bumi  dan graphika  yang artinya lukisan  atau  tulisan. Eratosthenes  berpendapat  bahwa  Bumi  berbentuk bulat.  Berikut  adalah  beberapa  pengertian  tentang  geografi  yang  dikemukakan oleh para ahli, diantaranya yaitu:

1)  Bernahadus Varenius (1622-1650)

Bernahadus  Varenius dalam  bukunya, Geographia  Generalis,  ia  mengatakan bahwa  geografi  adalah  campuran  dari  matematika  yang  membahas  kondisi Bumi  beserta  bagian-bagiannya  juga  tentang  benda-benda  langit  lainnya.  Ia membagi  bidang  kajian  geografi  menjadi  dua,  yaitu  geografi  umum  dan geografi khusus.  Geografi  umum  membahas  tentang  karakteristik  Bumi  mencakup tiga bagian yaitu: 

a)    Terestrial, merupakan  pengetahuan  tentang  Bumi  secara  keseluruhan, bentuk, dan ukurannya. b)    Astronomis, membicarakan hubungan Bumi dengan bintang-bintang yang merupakan cikal bakal ilmu Kosmografi.

c)    Komparatif,  menyajikan  deskripsi  lengkap  mengenai  Bumi,  letak,  dan tempat-tempat di permukaan Bumi. Sedangkan  geogrfai  khusus  mendeskripsikan  tentang  wilayah  yang terdiri dari tiga aspek, yaitu: a)    Atmosfer, yang secara khusus membicarakan iklim. b)    Litosfer, yang  secara  khusus  menelaah  permukaan  Bumi  meliputi  relief, vegetasi, dan fauna dari berbagai negeri. c)    Manusia,  yang  membicarakan  keadaan  penduduk,  perniagaan,  dan pemerintahan dari berbagai negeri.

 2)  Immanuel Kant (1724–1821)

Selain  sebagai  seorang  geograf,  Kant  juga  seorang  filsuf.  Kant  tertarik pada  geografi  karena  menurutnya  ilmu  itu  dekat  dengan  filsafat.  Semua gagasan  Kant  tentang  hakikat  geografi  dapat  ditemukan  dalam  buku Physische Geographie yang ditulisnya. Menurutnya, geografi adalah ilmu yang objek  studinya  adalah  benda-benda,  hal-hal  atau  gejala-gejala  yang  tersebar dalam wilayah di permukaan Bumi.

3)  Alexander von Humboldt (1769–1859)

Pada mulanya Humboldt adalah seorang ahli botani. Ia tertarik geografi ketika ia mulai mempelajari tentang batuan. Ia diakui sebagai peletak dasar geografi fisik  modern.  Ia  menyatakan  geografi  identik  atau  serupa  dengan  geografi fisik.  Ia  menjelaskan  bagaimana  kaitan  Bumi  dengan  Matahari  dan  perilaku Bumi  dalam  ruang  angkasa,  gejala  cuaca  dan  iklim  di  dunia,  tipe-tipe permukaan  Bumi  dan  proses terjadinya, serta  hal-hal  yang  berkaitan  dengan hidrosfer dan biosfer.

4)  Bintarto (1977) 

Bintarto mengemukakan,  bahwa  geografi adalah  ilmu  pengetahuan  yang mencitra,  menerangkan  sifat  bumi,  menganalisis  gejala  alam  dan  penduduk serta  mempelajari  corak  khas  mengenai  kehidupan  dan  berusaha  mencari fungsi dari unsur bumi dalam ruang dan waktu.

 5)  Daldjoeni

Nama  Daldjoeni  dikenal  karena  buku-bukunya  yang  membahas  hal-hal yang  berkaitan  dengan geografi.  Menurutnya,  geografi  merupakan  ilmu pengetahuan  yang  mengajarkan  manusia  mencakup  tiga  hal  pokok,  yaitu spasial  (ruang),  ekologi,  dan  region  (wilayah).  Dalam  hal  spasial,  geografi mempelajari  persebaran  gejala  baik  yang  alami  maupun  manusiawi  di muka Bumi. Kemudian dalam hal ekologi, geografi mempelajari bagaimana manusia harus  mampu  beradaptasi  dengan  lingkungannya.  Adapun  dalam  hal  region, geografi  mempelajari  wilayah  sebagai  tempat  tinggal  manusia  berdasarkan kesatuan fisiografisnya.

 6)  Hasil Seminar Semarang (1988) 

Seminar  Lokakarya  Ikatan  Geograf  Indonesia  (IGI)  di  Semarang menyepakati  rumusan,  bahwa  geografi  adalah  ilmu  yang  mempelajari persamaan  dan  perbedaan  fenomena  geosfer  dengan  sudut  pandang kewilayahan atau kelingkungan dalam konteks keruangan.  Studi  geografi  mencakup  analisis  gejala  manusia  dan  gejala  alam.  Dalam studi  itu  dilakukan  analisis  persebaran-interelasi-interaksi  fenomena  atau masalah dalam suatu ruang.

A.  Aspek Geografi

 

Aspek-aspek geografi meliputi aspek fisik dan sosial. Aspek fisik dalam geografi hanya membahas unsur-unsur geosfer yang bersifat fisik antara lain meliputi tanah, air, dan iklim dengan segala proses alaminya. Aspek sosial geografi mengambil manusia dengan berbagai gejalanya sebagai objek studi pokok, seperti aspek kependudukan aktivitas ekonomi, sosial, budaya, dan politiknya.

 

Menurut Daldjoeni, ada tiga aspek dalam ilmu geografi, yaitu spasial (ruang), ekologi, dan region (wilayah). Aspek spasial berkaitan dengan persebaran gejala baik yang alami maupun manusiawi di muka Bumi. Aspek ekologi berkaitan dengan cara manusia beradaptasi dengan lingkungannya. Aspek region berkaitan dengan wilayah sebagai tempat tinggal manusia berdasarkan kesatuan fisiografisnya. Aspek sosial geografi mengambil manusia dengan berbagai gejalanya sebagai objek studi pokok, seperti aspek kependudukan, aspek aktivitas ekonomi, sosial, budaya, dan politiknya.

 

Secara garis besar, aspek fisik kajian geografi terdiri atas aspek topologi, biotik, dan nonbiotik.

a.    Aspek topologi, yaitu aspek kajian yang membahas hal-hal yang berkaitan dengan letak wilayah, bentuk muka Bumi, luas wilayah, dan batas wilayah yang berciri khas tertentu.

b.    Aspek biotik, yaitu aspek kajian yang membahas karakter fisik manusia, hewan, dan tumbuhan dalam lingkup biosfer.

c.    Aspek nonbiotik, yaitu aspek kajian yang membahas batuan, tanah, air, dan atmosfer.

Secara garis besar aspek nonfisik kajian geografi terdiri atas aspek sosial, ekonomi, budaya, dan politik.

a.    Aspek sosial, yaitu aspek kajian yang membahas adat, tradisi, kelompok masyarakat, dan lembaga sosial.

b.    Aspek ekonomi, yaitu aspek kajian yang membahas industri, perdagangan, pertanian, transportasi, dan pasar.

c.    Aspek budaya, yaitu aspek kajian yang membahas pendidikan, agama, bahasa, dan kesenian.

d.    Aspek politik, yaitu aspek kajian yang membahas kepartaian dan pemerintahan

RUANG LINGKUP GEOGRAFI

 

Menurut Daldjoeni ruang lingkup atau pokok-pokok telaah geografi yaitu :

a.     Ukuran, bentuk dan aneka gerakan bumi

b.     Persebaran serta posisi masa daratan dan wujud perairan

c.      Batuan, struktur dan berbagai relief permukaan bumi

d.     Air yang berada di berbagai samudera, lautan, serta seluk beluk gerakannya

e.      Pola persebaran dunia tumbuhan dan hewan

f.      Atmosfer dengan gejala-gejala di dalamnya serta pola-pola iklim yang terdapat di permukaan bumi

g.     Ras-ras umat manusia dan persebarannya yang berdasarkan unit kenegaraan

h.      Bermacam-macam ciri dan jenis pemukiman manusia yang ada

i.       Ciri-ciri sosial dan dan budaya masyarakat manusia

j.       Pengaturan manusia secara politis dan relasi antarmereka

 

 

OBJEK STUDI GEOGRAFI

 

Objek material

Objek studi kajian geografi dibedakan menjadi 2 bagian yaitu objek material dan objek formal geografi.

 

a.    Objek material meliputi letak dan fenomena yang terjadi di geosfer. Objek material berkaitan dengan bentang lahan fisik (atmosfer, litosfer, hidrosfer, dan biosfer) dan bentang lahan budaya (geografi sosial, geografi penduduk, geografi kota, dan geografi ekonomi).

 

b.    Objek formal adalah sudut pandang dan cara berpikir terhadap suatu gejala di muka Bumi, baik yang sifatnya fisik maupun sosial yang dilihat dari sudut pandang keruangan (spasial). Dalam geografi selalu ditanyakan mengenai di mana gejala itu terjadi dan mengapa gejala itu terjadi di tempat tersebut. Di sini ilmu geografi diharapkan mampu menjawab berbagai pertanyaan tersebut

 

Objek materiil meliputi letak dan fenomena yang terjadi di geosfer. Letak geografi dibedakan menjadi letak fisiografi dan sosiografi. Contoh letak fisiografi adalah letak astronomis, maritim, klimatologi, dan letak geomorfologi. Contoh letak sosiografi adalah letak sosial, ekonomi, politik, dan letak kultural. Objek material berkaitan dengan bentang lahan fisik (atmosfer, litosfer, hidrosfer, dan biosfer) dan bentang lahan budaya (geografi sosial, geografi penduduk, geografi kota, dan geografi ekonomi).

 

Objek material berkaitan dengan bentang lahan fisik dan bentang lahan manusia. Bentang lahan fisik atau lingkungan alam meliputi atmosfer, litosfer, hidrosfer, serta biosfer. Bentang lahan budaya atau lingkungan manusia meliputi geografi sosial, geografi penduduk, geografi kota, dan geografi ekonomi.

 

Objek material yang berkaitan dengan letak yang terjadi di geosfer yaitu letak astronomis, letak geologis, letak geomorfologis, letak geografis, letak maritim, letak ekonomis dan letak sosiokuktural.

a.    Letak Astronomis

Letak astronomis adalah letak suatu tempat yang didasarkan pada garis lintang dan garis bujur, yang akan membentuk suatu titik koorinat. Garis lintang adalah garis-garis paralel pada bola bumi yang sejajar dengan ekuator (khatulistiwa) yang terdiri dari Lintang Utara (LU) dan Lintang Selatan (LS). Lintang Utara (LU) berarti semua posisi (tempat) yang terletak  di sebelah utara ekuator (Khatulistiwa) dan lintang Selatan (LS) berarti semua posisi (tempat) yang terletak  di sebelah selatan ekuator (Khatulistiwa). Jarak antarlintang diukur dengan satuan derajat, dimana lintang terendah adalah 0o yang terletak di ekuator (khatulistiwa) sedangkan lintang tertinggi terletak di daerah kutub yaitu Kutub utara (KU) dan Kutub Selatan (KS). Garis bujur (Meridian) adalah semua garis yang menghubungkan kutub utara dan kutub selatan, tegak lurus terhadap garis lintang. Semua meridian adalah setengah lingkaran besar. Jumlah meridian yang dapat dibuat adalah banyak sekali, namun agar tidak terlalu rapat di buat tiap 15o. Meridian pertama adalah meridian greenwich sebagaimana disepakati bersama pada kongres Meridian Internasional di washington tahun 1884, ketika itu Inggris paling berkuasa di lautan, maka  disetujuilah bahwa meridian pertama melalui greenwich observatory, London.

b.    Letak geologis

Letak geologis adalah letak suatu wilayah berdasarkan struktur batu-batuan yang ada pada kulit buminya. Di lihat dari letak geologinya yaitu berdasarkan formasi geologinya Indonesia terletak pada pertemuan 3 lempeng tektonik (lempeng litosfera) atau 3 zona geologi yaitu :

1.    Bagian utara berbatasan dengan tameng Asia dan perluasannya ke arah Selatan tenggelam dibawah permukaan air laut, yang dikenal dengan paparan sunda disebut dengan Lempeng Asia.

2.    Bagian barat dan selatan ddibatasi oleh Benua Gondwana yang terdiri dari india, Dasar samudera Hindia, Australia dan perluasannya ke arah utara tenggelam di bawah permukaan air laut yakni Paparan Sahul yang disebut dengan lempeng Indo-Australia

3.    Bagian timur dibatasi oleh dasar samudera pasifik yang disebut dengan lempeng samudera pasifik yang meluas ke arah barat daya.

Dilihat dari jalur-jalur pegunungannya indonesia terletak pada 2 rangkaian pegunungan muda yaitu rangkaian pegunungan sirkum pasifik dan rangkaian pegunungan mediterania

c.    Letak geomorfologis yaitu letak berdasarkan morfologi muka bumi.

d.    Letak maritim yaitu letak suatu wilayah ditinjau dari sudut kelautan yaitu apakah tempat itu jauh atau dekat dengan laut, apakah sebagian atau seluruhnya dikelilingi oleh laut. Berdasarkan letak maritim indonesia terletak diantara 3 lautan besar yaitu bagian timur Indonesia berhadapan dengan samudera pasifik, bagian selatan indonesia berhadapan dengan samudera hindia dan bagian utara inonesia berhadapan dengan laut cina selatan

 

ILMU PENUNJANG GEOGRAFI

Ilmu geografi mempelajari hal-hal yang bersifat eksak dan sosial atau geografi manusia. Oleh karena itu, ilmu geografi membutuhkan ilmu bantu atau penunjang dalam kajiannya. Ilmu geografi yang sekarang berkembang adalah geografi terintegrasi. Geografi terintegrasi mengkaji suatu masalah menggunakan pendekatan, yaitu keruangan, kelingkungan, dan kompleks wilayah.

 

Cabang geografi fisik yang mempelajari persebaran makhluk hidup dan faktor-faktor yang memengaruhinya adalah biogeografi. Biogeografi adalah ilmu yang mempelajari persebaran makhluk hidup di permukaan Bumi. Dalam hal ini, bagian yang dipelajari adalah persebaran, faktor yang memengaruhi, faktor yang membatasi, serta membentuk pola persebaran. Contohnya, mempelajari perbedaan jenis flora dan fauna di wilayah bagian barat dan bagian timur Indonesia.

Adapun ilmu-ilmu yang menunjang geografi fisik adalah sebagai berikut :

1)    Meteorologi dan klimatologi, merupakan ilmu yang mempelajari gejala cuaca di atmosfer.

2)    Oceanografi adalah ilmu pengetahuan dan studi eksplorasi mengenai lautan serta semua aspek yang terdapat di dalamnya termasuk sedimen, batuan yang membentuk dasar laut, interaksi antara laut dengan atmosfer, pergerakan air laut serta tenaga yang menyebabkan adanya gerakan tersebut baik tenaga yang berasal dari dalam maupun yang berasal dari luar.

3)    Hidrologi mempelajari gerakan dan distribusi air di bumi.

4)    Hidrografi adalah suatu cabang ilmu geografi fisik yang berhubungan dengan penelitian dan pemetaan air di permukaan bumi.

5)    Geologi menjelaskan bagaimana bumi terbentuk dan bagaimana bumi berubah dari waktu ke waktu.

6)    Geomorfologi mempelajari bentuk permukaan lahan dan sejarahnya.

7)    Ilmu tanah adalah ilmu yang mempelajari hal ihwal atau sifat-sifat tanah.

8)    Geografi tanah ialah ilmu yang mempelajari tentang tanah, meliputi sifat, genesis, penyebaran, dan penerapannya terhadap kehidupan manusia.

9)    Biologi adalah ilmu pengetahuan tentang makhluk hidup, baik manusia maupun tumbuhan dan hewan.

10) Biogeografi adalah ilmu yang mempelajari penyebaran organisme dalam ruang dan waktu, serta faktor-faktor yang memengaruhi, membatasi atau menentukan pola penyebaran jarak.

Geografi manusia mempelajari penduduk, keberadaannya, dan kegiatannya. Geografi manusia menjelaskan pola-pola kenampakan manusia dan kegiatannya serta meneliti hubungan antara manusia dan lingkungannya

Ilmu Penunjang Geografi Manusia adalah….

1)    Ekonomi adalah ilmu pengetahuan yang mempelajari usaha-usaha manusia untuk mencapai kemakmuran, gejala-gejalanya dan hubungan timbal balik dari usaha tersebut.

2)    Geografi ekonomi membahas bagaimana manusia mengeksploitasi sumber daya alam, menghasilkan barang dagangan, pola lokasi, dan persebaran kegiatan industri, serta seluk beluk komunikasi.

3)    Politik adalah kegiatan pada suatu negara yang berhubungan dengan proses untuk menentukan tujuan-tujuan yang telah dipilih oleh suatu negara dalam rangka mencapai tujuan yang akan dicapai oleh negara itu sendiri.

4)    Geografi politik mempelajari unit-unit politik, wilayahnya, perbatasan, serta ibukotanya dengan unsur-unsur kekuatan nasional dan politik internasional.

5)    Demografi adalah ilmu yang mempelajari persoalan dan keadaan perubahan-perubahan penduduk.

6)    Geografi penduduk adalah cabang disiplin geografi yang membicarakan variasi-variasi kualitas ruang dalam demografi dan nondemografi dari penduduk manusia dan konsekuensi-konsekuensi sosial dan ekonomi yang berasal dari rangkaian interaksi dengan suatu rangkaian khusus dari kondisi-kondisi yang terdapat di dalamnya yang diberikan oleh suatu unit atau daerah.

Cabang ilmu geografi teknik sebagai berikut.

1)    Kartografi, yaitu ilmu dan seni yang mempelajari tentang pembuatan peta.

2)    Penginderaan jauh, yaitu cara memperoleh informasi objek di permukaan Bumi tanpa kontak langsung dengan objek yang di kaji

3)    Sistem Informasi Geografis, yaitu sistem informasi berbasis komputer yang dapat menyimpan, mengolah, dan menganalisis data keruangan secara terpadu.



D. Konsep Esensial/Dasar Geografi

Konsep geografi penting untuk memahami fenomena geografi karena konsep geografi merupakan salah satu dasar dalam ilmu geografi yang membedakan dengan ilmu-ilmu lainnya. Konsep dasar geografi merupakan unsur penting dalam memahami fenomena atau kejadian geografi. Penjabaran konsep geografi selalu berkaitan dengan penyebaran, relasi, fungsi, bentuk, dan proses yang terjadi.

Konsep dasar atau konsep esensial dalam geografi terdiri dari 10 konsep esensial/dasar yaitu :

1. Konsep Lokasi.

Konsep lokasi menjelaskan letak suatu tempat dipermukaan bumi kaitannya dengan karakterisitik atau ciri khas kehidupan makhluk hidup.

Contoh :

1.      orang yang hidup di daerah/lokasi pinggiran pantai suaranya besar di bandingkan dengan suara orang yang tinggal di pegunungan.

2.      Masyarakat yang tinggal di daerah yang suhu udaranya panas pakaiannya tipis di bandingkan dengan masyarakat yang tinggal di daerah dingin

Konsep lokasi terdiri atas lokasi absolut dan lokasi relatif. Lokasi absolut menunjukkan letak suatu wilayah berdasarkan letak lintang dan bujur. Lokasi relatif menunjukkan letak suatu wilayah dilihat dari wilayah lain yang lebih luas. Lokasi absolut Indonesia menjadikan wilayahnya beriklim tropis. Iklim tropis ini menjadikan Indonesia mengalami musim kemarau dan hujan. Lokasi relatif Indonesia di antara Benua Asia dan Australia menjadikan Indonesia sebagai jalur perdagangan yang ramai dikunjungi.

2.       Konsep Jarak

Konsep jarak mengkaji jarak antara suatu tempat dengan tempat lain. Oleh karena itu, konsep jarak memiliki arti penting bagi bidang sosial dan ekonomi masyarakat. Konsep jarak terdiri atas jarak absolut dan jarak relatif. Jarak absolut menunjukkan jarak antarwilayah yang diukur menggunakan satuan panjang. Contohnya, jarak antara Samarinda dan Tarakan di Kalimantan Timur adalah 672 km. Jarak relatif menunjukkan jarak antarwilayah yang mempertimbangkan rute, waktu, atau biaya. Contohnya, jarak antara Jakarta– Palembang dapat ditempuh dalam waktu 1 jam menggunakan pesawat udara.

 

3.       Konsep keterjangkauan

Konsep keterjangkauan (accessbility) menunjukkan mudah tidaknya suatu tempat dapat dijangkau penduduk dengan memanfaatkan sarana transportasi yang ada di suatu daerah. Keterjangkauan tidak hanya dipengaruhi jarak, tetapi juga medan atau topografi wilayah. Apabila topografi wilayahnya terjal dan curam, keterjangkauannya semakin kecil. Semakin besar gangguan medan, keterjangkauannya semakin kecil. Konsep keterjangkauan mengkaji aksesibilitas untuk mencapai suatu tempat. Dengan demikian, konsep ini mengkaji jarak dan medan. Untuk menghindari kemacetan pada pagi hari, para pekerja memanfaatkan kereta api komuter yang dianggap lebih mudah dan cepat untuk menjangkau tempat kerja. Pernyataan tersebut tepat dikaji dengan konsep keterjangkauan.

Contohnya :

a.     Daerah pegunungan memiliki keterjangkauan lebih rendah dibandingkan daerah dataran rendah.

b.     Para korban tanah longsor sulit dievakuasi karena medan yang sulit.

c.      Daerah dengan kemiringan curam sulit dijangkau oleh kendaraan umum.

d.     Jarak Jakarta sampai Cirebon (Jawa Barat) lebih mudah dijangkau dibandingkan dengan Jakarta ke Pulau Kelapa (di Kepulauan Seribu, Jakarta).

 4.       Konsep pola

Konsep pola berkaitan dengan bentuk, susunan, atau persebaran fenomena di permukaan Bumi. Kenampakan alam di permukaan Bumi memiliki pola tertentu.  Konsep pola mengkaji susunan, bentuk, atau pola persebaran fenomena dalam ruang permukaan Bumi. Salah satu contoh fenomena yang sesuai dengan konsep pola adalah pemanfaatan mata air di wilayah pegunungan membentuk permukiman menyebar. Konsep pola adalah kajian tentang susunan keruangan objek di permukaan Bumi. Kegiatan manusia memanfaatkan alam membentuk pola-pola tertentu.

Contoh :

a.     Pola Aliran sungai terkait dengan jenis batuan dan struktur geologinya yakni Pola aliran trelis terdapat di daerah lipatan, pola aliran rectanguler terdapat di daerah patahan, dan pola aliran dendritik terdapat di dataran pantai atau plato

b.     Pola pemukiman penduduk terkait dengan sungai, jalan, dan bentuk lahan

 5.       Konsep Morfologi

Konsep morfologi berkaitan dengan bentuk-bentuk permukaan Bumi, seperti dataran rendah, bukit, pegunungan, jurang yang curam/terjal. Konsep morfologi dapat digunakan untuk mengkaji bentuk lahan yang terdapat di suatu wilayah. Deretan gunung api terbentuk di Indonesia akibat dari adanya pertemuan tiga lempeng tektonik di wilayah Indonesia. Fenomena tersebut dapat dikaji dengan konsep morfologi. Konsep morfologi berkaitan dengan bentuk-bentuk permukaan Bumi yang dihasilkan oleh aktivitas dari dalam (Tenaga Endogen) dan di luar permukaan Bumi (Tenaga Eksogen).

Contohnya :

a.     Bentuk lahan akan terkait dengan erosi dan sedimentasi, penggunaan lahan, ketebalan lapisan tanah

b.     Pengelompokan pemukiman penduduk cenderung di daerah data

6.       Konsep Aglomerasi

Konsep aglomerasi menunjukkan adanya pemusatan atau pengelompokan suatu fenomena di permukaan Bumi. Pengelompokan didasarkan pada berbagai hal, misalnya jarak, efisiensi, dan faktor lingkungan yang lebih memberi dampak positif. Contohnya, pengelompokan kawasan permukiman kumuh di pinggiran kota dan pengelompokan permukiman elite di tengah kota.

7.       Konsep Nilai Kegunaan

Konsep nilai kegunaan berkaitan dengan nilai guna suatu daerah dimana Tiap-tiap daerah mempunyai potensi yang berbeda-beda dan bisa dikembangkan sehingga bernilai guna. Nilai kegunaan suatu daerah berpengaruh terhadap perkembangannya. Contohnya, pantai berpasir putih berpotensi untuk daerah wisata.

8.       Konsep Interaksi dan Interdependensi

Konsep interaksi dan interdependensi menunjukkan keterkaitan dan ketergantungan satu daerah dengan daerah lain. Suatu daerah berinteraksi dengan daerah lain guna memenuhi kebutuhan penduduknya sebab tidak semua kebutuhan dapat dipenuhi dari daerahnya sendiri. Kegiatan ekonomi yang berpusat di perkotaan menimbulkan interaksi dengan daerah pinggiran dan desa. Hal ini memberikan dampak untuk daerah perdesaan dan perkotaan. Contoh dampak fenomena tersebut bagi kota adalah tercukupinya tenaga kerja, sedangkan desa kekurangan tenaga kerja produktif. Konsep interaksi dan interdependensi menunjukkan hubungan timbal balik antarwilayah yang meliputi pergerakan barang, jasa, ide, informasi, dan penduduk. Penggunaan jejaring sosial merupakan cerminan pergerakan barang, jasa, ide, dan informasi yang dibutuhkan individu antarwilayah. Contohnya, kegiatan jual beli barang dan jasa atau persebaran informasi antarindividu dan antarkelompok melalui jejaring sosial.

9.       Konsep diferensiasi areal

Konsep Diferensiasi aresl Menunjukkan bahwa suatu tempat memiliki perbedaan dengan tempat yang lain atau suatu daerah memiliki kekhasan. Perbedaan dapat terjadi dalam hal misalnya bentang alam, penduduk, perekonomian, dan perkembangan wilayah.

10.      Konsep Keterkaitan Keruangan

Konsep ini menunjukkan keterkaitan antarwilayah. Perbedaan potensi antarwilayah mendorong terjadinya interaksi berupa pertukaran barang, manusia, ataupun budaya. Konsep keterkaitan keruangan dalam kajian geografi berperan untuk mengkaji hubungan saling membutuhkan antarwilayah. Keterkaitan keruangan didasari oleh adanya perbedaan potensi antarwilayah. Perbedaan potensi mendorong adanya keterkaitan dalam memenuhi kebutuhan material dan sosial penduduk.

Contohnya:

a.     Kebutuhan beras daerah kota dipenuhi oleh hasil pertanian beras dari desa.

b.     Beras dihasilkan di daerah datar

c.      Perikanan laut di hasilkan oleh daerah pantai (nelayan)


1 Prinsip Geografi

 

Setiap   bidan ilm mempunyai   konse dan   prinsi tersendiri meskipun terkadang ada kesamaan prinsip antara beberapa bidang ilmu. Prinsip suatu ilmu digunakan sebagai dasar untuk menjelaskan fenomena yang terjadi dengan memahami karakteristik yang dimiliki dan keterkaitan fenomena tersebut dengan permasalahan lain. Adapun prinsip-prinsip yang dipegang dalam geografi sebagai berikut.

1)    Prinsip Penyebaran

Geografi menganut prinsip ini karena adanya persebaran fenomena geografi

yang tidak merata di muka Bumi ini. Misalnya, penyebaran potensi air yang berbeda dari satu tempat dengan tempat lainnya, penyebaran limbah cair dalam tanah, penyebaran polusi udara, dan sebagainya.

2)    Prinsip Interelasi

Permasalahan yang terjadi di alam dengan manusia saling terkait. Interelasi ini dapat terjadi antara alam dengan alam itu sendiri maupun alam dengan manusia. Misalnya, fenomena banjir yang terjadi akibat penebangan hutan di wilayah hulu atau kekeringan yang berkepanjangan sebagai dampak adanya La Nina.

3)    Prinsip Deskripsi

Seperti sudah kamu ketahui bahwa alam dan manusia saling berkaitan. Bentuk keterkaitan ini dapat digambarkan dalam bentuk deskripsi seperti halnya awal kemunculan ilmu geografi yang dimulai dari deskripsi yang dituangkan dalam catatan perjalanan.

4)    Prinsip Korologi

Prinsip   ini  menganut   kerterpaduan  antara  ketiga  prinsip  sebelumnya.

Diterapkan dengan mengkaji persebaran, interelasi, dan deskripsi suatu wilayah. Kondisi wilayah akan memberikan ciri khas pada kesatuan gejala, fungsi, dan bentuk.

 

2 Pendekatan Geografi

 

Dalam geografi modern yang dikenal dengan geografi terpadu (Integrated Geography) digunakan tiga pendekatan atau hampiran. Ketiga pendekatan tersebut, yaitu analisis keruangan, kelingkungan atau ekologi, dan kompleks wilayah.


 

 

 

1)  Pendekatan Keruangan

Pendekatan  keruangan  menekankan  pada  keruangan.  Ruang  adalah

seluruh atau sebagian dari permukaan bumi yang menjadi tempat hidup tumbuhan, hewan dan manusia. Pendekatan keruangan menganalisis gejala- gejala atau fenomena geografis berdasarkan penyebarannya dalam ruang.

Pendekatan  ini  mendasarkan  pada  perbedaan  lokasi  dari  sifat-sifat

pentingnya seperti perbedaan struktur, pola, dan proses. Struktur keruangan terkait dengan elemen pembentuk ruang yang berupa kenampakan titik, garis, dan area. Sedangkan pola keruangan berkaitan dengan lokasi distribusi ketiga elemen tersebut. Distribusi elemen geografi ini akan membentuk pola seperti memanjang, radial, dan sebagainya. Nah, proses keruangan sendiri berkenaan dengan perubahan elemen pembentuk ruang. Ahli geografi berusaha mencari faktor-faktor yang menentukan pola penyebaran serta cara mengubah pola sehingga dicapai penyebaran yang lebih baik, efisien, dan wajar.

Analisis keruangan mempelajari perbedaan karakteristik suatu wilayah, baik yang menyangkut  kondisi maupun manusianya. Dalam analisis keruangan perlu diperhatikan:

-    penyebaran penggunaan ruang yang telah ada;

-     penyebaran ruang yang akan digunakan untuk berbagai kegunaayang direncanakan.

 

Nah, dengan cara seperti ini kalian bisa menganalisis suatu gejala alam yang terjadi di sekitar wilayah kalian. Bahkan bencana alam yang akhir-akhir ini mendera bangsa kita.

 

2)  Pendekatan Kelingkungan/Ekologis

Ekologi adalah ilmu yang mepelajari inetraksi antara organisme hidup

dan lingkungannya. Pendekatan ini tidak hanya mendasarkan pada interaksi organisme dengan lingkungan, tetapi juga dikaitkan dengan fenomena yang ada dan juga perilaku manusia. Karena pada dasarnya lingkungan geografi mempunyai dua sisi, yaitu perilaku dan fenomena lingkungan. Sisi perilaku mencakup  dua  aspek,  yaitpengembangan  gagasan  dan  kesadaran lingkungan. Interelasi keduanya inilah yang menjadi ciri khas pendekatan ini. Menggunakan keenam pertanyaan geografi, analisis dengan pendekatan ini masih bisa dilakukan. Nah, perhatikan contoh analisis mengenai terjadinya banjir di Sinjai berikudan kamu akan menemukan perbedaannya dengan pendekatan keruangan. Untuk mempelajari banjir dengan pendekatan kelingkungan dapat diawali dengan tindakan sebagai berikut.

a.    Identifikasi kondisi fisik yang mendorong terjadinya bencana ini, seperti

jenis tanah, topografi, dan vegetasi di lokasi itu.

b.    Identifikasi  sikap  dan  perilaku  masyarakat  dalam  mengelola  alam  di

lokasi tersebut.

c.    Identifikasi budi daya yang ada kaitannya dengan alih fungsi lahan.

d Menganalisis     hubungan     antara     budi     daya    dan    dampak     yang ditimbulkannya hingga menyebabkan banjir.

e.    Menggunakan    hasil    analisis    ini    mencoba    menemukan    alternatif pemecahan masalah ini.

 

3)  Pendekatan Komplek Wilayah

Analisis ini mendasarkan pada kombinasi antara analisis keruangan dan analisis  ekologiAnalisis  ini  menekankan pengertian  areal  differentiationyaitu adanya perbedaan karakteristik tiap-tiap wilayah. Perbedaan ini mendorong    suatu    wilayah    dapat    berinteraksi    dengan    wilayah    lain.


 

 

 

Perkembangan wilayah yang saling berinteraksi terjadi karena terdapat permintaan dan penawaran.

Conto analisi kompleks   wilayah   diterapka dala perancangan kawasan permukiman. Langkah awal, dilakukan identifikasi wilayah potensial

di luar Jawa yang memenuhi persyaratan minimum, seperti kesuburan tanah dan  tingkat  kemiringan  lereng.  Langkah  kedua,  identifikasi  aksesibilitas

wilayah.  Dari  hasil  identifikasi  indirumuskan  rancangan  untuk  jangka panjang dan jangka pendek untuk pengembangan kawasan tersebut.

 

3.  Keterampilan Dasar Geografi

 

Sebagai seorang geograf, kalian harus memiliki keterampilan yang dapat menunjang kalian dalam memahami pengetahuan dasar geografi. Keterampilan- keterampilan tersebut meliputi:

a)      Observasi adalah kemampuan utama dalam memahami konsep geografi. Hal- hal yang diamati dalam prinsip observasi geografi adalah segala fenomena geosfer yang meliputi atmosfer, hidrosfer, litosfer, biosfer dan antroposfer. Contohnya melakukan pengamatan fenomena hujan.

b)      Deskripsi  adalah  kemampuan  untuk  menjelaskan  fenomena  geosfer  yang terdapat di muka bumi secara detail dan optimalsehingga orang lain yang mendengarkan atau membacanya seolah-olah melihat fenomena alam itu secara  langsung.  Contohnya  mendeskripsikan  proses  terbentuknya  gunung api.

c)     Mengelompokkan     (klasifikasi)     adalah     kemampuan     mengelompokkan

fenomena-fenomena geosfer berdasarkan syarat-syarat tertentu digunakan untuk melakukan analisis terkait interaksi antarfenomena. Contohnya pengklasifikasian jenis tanah, lahan dan curah hujan.

d)      Pemetaan, seorang ahli geografi harus mampu membuat dan membaca peta dengan baik. Contohnya membuat peta pengunaan lahan, persearan barang

tambang, dan lain-lain

e)     Analisidalah kemampuan  menganalisis hubungan  interaksi dan  interelasi

antarfenomena geosfer. Contohnya hubungan keterkaitan antara perilaku manusia dengan kondisi lingkungannya.

 



0 Response to "Materi : Kompetensi Dasar 3.1. Pengetahuan Dasar Geografi"

Apomienowuna Guru Geografi SMAN 1 Kabawo