Fashion

TERIMA KASIH TELAH BERKUNJUNG DI BLOG GURU GEOGRAFI SMAN 1 KABAWO

Metode Penelitian Geografi

Pengertian Penelitian (Riset)
Pengertian penelitian diterjemahkan dari kata “research” (Inggris) yaitu re (kembali) dan to search  (mencari atau mencari kembali), yang kemudian oleh para ahli diterjemahkan sebagai riset. Penelitian merupakan aktivitas menelaah sesuatu masalah dengan menggunakan metode ilmiah  secara terancang dan sistematis untuk menemukan pengetahuan baru yang terandalkan kebenarannya (obyektif dan sahih) mengenai “dunia
“alam” atau “dunia sosial” (Faisal,1999). Hillway dalam Saragih (1997) mengatakan bahwa  penelitian suatu metode studi yang dilakukan seseorang melalui penyelidikan yang hati-hati dan sempurna terhadap  suatu masalah, sehingga diperoleh pemecahan yang tepat terhadap masalah tersebut.    Dengan demikian selain merupakan suatu proses dan metode, penelitian diharapkan mampu mencari pemecahan masalah yang diteliti  (problem solving).
Kata kunci definisi penelitian adalah : 1) sistematis, 2) menemukan/menafsirkan ilmu, 3) prosedur yang benar. Penelitian  dijalankan untuk memperoleh jawaban atas pertanyaan-pertanyaan atau soal-soal  melalui aplikasi suatu prosedur ilmiah. Kalau digambarkan terjadinya  riset adalah sebagai berikut.

Jenis-Jenis Penelitian.
1. Jenis Penelitian Berdasarkan Tujuan 
Menurut Selitiz dan Hyman dalam Koentjaraningrat (1997); Faisal (1999); Singarimbun (1987), pemilihan metode penelitian tergantung pada maksud dan tujuan penelitian.  Berdasarkan tujuannya,  penelitian dapat dibedakan sebagai berikut :
a. Penelitian yang bersifat menjelajah/penjajagan (eksploratif).
         Penelitian ini bertujuan untuk memperdalam pengetahuan mengenai gejala tertentu.  Dapat pula bertujuan untuk memperoleh ide-ide baru mengenai suatu gejala (masih mencari-cari) dengan maksud untuk merumuskan hipotesis-hipotesis, karena belum ada referensi untuk mendeduksi hipotesis.  

b. Penelitian yang bersifat deskriptif.
          Penelitian ini bertujuan untuk menggambarkan secara  tepat sifat-sifat individu, keadaan, gejala atau hal-hal yang khusus dalam masyarakat dan deskripsi fenomena alam.   Penelitian jenis ini  dapat memiliki atau tidak  hipotesis,  tergantung dari ada tidaknya pengetahuan tentang masalah yang bersangkutan. Penelitian deskriptif yang biasa disebut juga dengan penelitian taksonomik (taxonomic research), dimaksudkan untuk eksplorasi dan klarifikasi mengenai sesuatu fenomena atau kenyataan sosial.
c.  Penelitian yang besifat menerangkan (explanatory research).
        Penelitian ini bertujuan untuk menguji hipotesis-hipotesis tentang adanya sebab akibat antara berbagai variabel yang diteliti.  Hipotesis merupakan titik tolak langkah-langkah penelitian selanjutnya.  Hipotesis itu sendiri menggambarkan hubungan antara dua atau lebih variabel; untuk mengetahui apakah sesuatu variabel berasosiai ataukah tidak dengan variabel lainnya; atau apakah sesuatu variabel disebabkan/dipengaruhi atau tidak oleh variabel lainnya (Faisal, 1999). 
d.   Penelitian Eksperimen (Experimental Research).
           Penelitian eksperimen sangat sesuai untuk menguji hipotesis tertentu dan dimaksudkan untuk mengetahui hubungan variabel penelitian.  Pelaksanaannya memerlukan konsep dan variabel yang jelas dan pengukuran yang cermat. Pada penelitian eksperimen  peneliti secara sengaja memanipulasi suatu variabel (memunculkan atau tidak memunculkan sesuatu variabel) kemudian memeriksa efek atau pengaruh yang ditimbulkannya.
e.  Penelitian Tindakan (Action Research).
       Dalam penelitian tindakan (action research) peneliti tidak hanya melakukan penelitian sampai pada kesimpulan mengenai hubungan antar variabel saja tetapi juga meneliti sampai action hubungan antar variabel.  Ciri utama dari penelitian tindakan adalah tujuannya untuk memperoleh penemuan yang signifikan secara operasional sehingga dapat digunakan ketika kebijakan dilaksanakan.  2.  Jenis Penelitian Berdasarkan Cara Pengumpulan Data 
       Sedangkan tipe penelitian dilihat dari cara mengumpulkan data dapat dibedakan menjadi:
a.  Penelitian Survei.
   Penelitian survei merupakan salah satu metode penelitian    yang amat luas penggunaannya. Pengertian survei dibatasi pada penelitian yang datanya dikumpulkan dari sampel atas populasi untuk mewakili seluruh populasi.   Penelitian survei dapat digunakan untuk maksud (1) penjajagan (eksploratif), (2) deskriptif, (3) penjelasan (explanatory  atau  confirmatory) yakni untuk menjelaskan hubungan kausal dan pengujian hipotesis, (4) evaluasi, (5) prediksi atau meramalkan kejadian tertentu di masa yang akan datang, (6) penelitian operasional, dan (7) pengembangan indikator-indikator sosial.
b.  Penelitian Sensus.
      Penelitian sensus yaitu penelitian yang data/ informasinya dikumpulkan dari seluruh populasi.  Di samping didukung pula oleh data-data sekunder yang biasanya diperoleh dari instansi yang terkait. Contoh dari penelitian sensus ini adalah sensus penduduk. Sensus penduduk sendiri dapat didefinisikan sebagai keseluruhan proses pengumpulan, kompilasi dan publikasi data yang berkenaan dengan data demografi, ekonomi, dan sosial pada waktu-waktu tertentu,mencakup semua orang di suatu negara atau teritorial terbatas dengan definisi yang jelas (Rusli,1996).
c.  Pengamatan Berpartisipasi  (Participation Observation).
Menurut Agusta (1998) pengamatan (observation) mengacu pada proses mengamati perilaku anggota masyarakat yang berpola, dan partisipasi menunjuk kepada kegiatan meneliti suatu masyarakat, lalu berusaha berperan sebagaimana salah seorang anggota masyarakat. Dalam teknik pengamatan partisipatif kedua kegiatan tersebut dilakukan bersamaan dan peneliti tinggal di daerah penelitian, mengamati dan mengambil data (tinggal dalam jangka waktu yang lama).
d.    Rapid Rural Appraisal.
 Rapid Rural Appraisal  (RRA)  merupakan kumpulan metode  yang dapat dipergunakan oleh orang-orang, dalam kualifikasi tertentu, untuk menggali informasi sesuai keperluannya mengenai wilayah pedesaan yang dikunjungi dengan waktu relatif cepat.  Bebee dalam Agusta (1998) menyatakan bahwa RRA merupakan teknik-teknik pengumpulan data yang dilakukan dalam rentang waktu antara 4 hari hingga 3 minggu.  Di bawah 4 hari setiap pengumpulan data tidak akan mencapai sasaran dan di atas waktu 3 minggu sudah tidak dapat lagi dinyatakan “cepat”. Penelitian ini digunakan bila penelitian dibutuhkan secara cepat (bottom up). Biasanya dilaksanakan oleh instansi-instansi yang membuat solusi yang cepat.           
e.   Partisipatory Rural Appraisal.  
   Penelitian yang bersifat top down, memecahkan masalah tetapi dengan asumsi masyarakat mengetahui masalahnya. Dalam penelitian ini peneliti bertindak sebagai fasilitator. Data yang didapat yaitu diambil dengan memotivasi masyarakat untuk mengeluarkan pendapat.+
f.   Penelitian Kualitatif.
           Penelitian  kualitatif adalah jenis penelitian yang menghasilkan temuan yang tidak berasal dari prosedur pengukuran statistik atau pengukuran kuantitatif.  Penelitian ini dapat berhubungan dengan kehidupan masyarakat seperti tingkah laku, fungsi organisasi, pergerakan  sosial atau interaksi kekeluargaan (Strauss and Corbin, 1990).  Dalam penelitian kualitatif, peneliti mengumpulkan data melalui wawancara, pengamatan, studi dokumen, pustaka bahkan data yang dikuantitatifkan seperti sensus.  Keahlian yang diperlukan untuk  mengerjakan penelitian kualitatif antara lain:  kemampuan melakukan analisa secara kritis, menghindarkan adanya bias, memperoleh data yang valid dan dapat dipercaya serta mampu berfikir secara abstrak.  Pada dasarnya ada tiga komponen utama dari penelitian kualitatif yaitu: 
1.  Data yang dapat berasal dari berbagai sumber, wawancara dan pengamatan merupakan sumber yang 
      umum digunakan, 
2.  Analisis atau prosedur interpretasi untuk memperoleh teori, 
3.  Laporan tulisan atau lisan.  Laporan ini mungkin  berupa penulisan dalam jurnal ilmiah atau pengujian   
     temuan dalam suatu acara seminar.
Terdapat beberapa alasan untuk melakukan penelitian kualitatif.  Metode kualitatif dapat digunakan untuk memahami adanya suatu fenomena dan metode kualitatif dapat memberikan semua hal  tentang fenomena yang sulit diberitahukan melalui metode kuantitatif. Dalam melakukan kegiatan penelitian dapat melakukan kombinasi antara metode kualitatif dengan metode kuantitatif.  Salah satunya mungkin menggunakan data kualitatif untuk mengilustrasikan atau menerangkan data temuan yang diperoleh secara kuantitatif.
Masalah Penelitian.
Untuk memilih pokok permasalahan perlu dipertimbangkan apakah topik itu memenuhi  empat hal berikut ini atau tidak.
1.  Manageble, yaitu terjangkau oleh peneliti setelah mempertimbangkan latar belakang pengetahuan, kecakapan dan kemampuan, dana yang tersedia dan waktu.
2.  Obtainable, yaitu tersedia bahan-bahan kepustakaan,  faktor-faktor yang merintangi pengumpulan seperti masalah letak daerah, penguasaan bahasa,  dan sebagainya dapat diatasi
 3.  Significance, yaitu cukup penting untuk diselidiki yang akan menghasilkan
problematik baru atau pemecahan baru, bukan duplikasi serta mempunyai
kegunaan praktis.
4.  Interested, yaitu  menarik minat untuk dibahas dan diteliti yang timbul dari keinginan
ilmiah (scientific truth).
Salah satu bagian yang paling sulit dalam melakukan penelitian adalah memulai.
Dua pertanyaan utama untuk menemukan masalah penelitian  yaitu:
(a)   bagaimana saya menemukan permasalahan yang dapat diteliti dan,
(b) bagaimana saya merumuskan masalah itu supaya secara operasional dapat
dikerjakan.
           Namun demikian salah satu sifat yang harus  dimiliki  oleh seseorang peneliti
adalah adalah sensitifitas teoritis.  Sensitifitas teoritis  mengacu kepada kelengkapan
dan penguasaan teori serta kemampuan mengartikan data dalam kaitannya dengan
dengan pengembangan teori.
bersambung ke Metode Penelitian Geografi 2

0 Response to "Metode Penelitian Geografi"

Apomienowuna Guru Geografi SMAN 1 Kabawo