Fashion

TERIMA KASIH TELAH BERKUNJUNG DI BLOG GURU GEOGRAFI SMAN 1 KABAWO

KEGIATAN PEMBELAJARAN .1 DASAR-DASAR PENGINDERAAN JAUH

KEGIATAN PEMBELAJARAN .1 DASAR-DASAR PENGINDERAAN JAUH
A.  Tujuan Pembelajaran
Melalui kegiatan diskusi, peserta dapat menjelaskan konsep dasar, peranan dan keuntungan penggunaan  penginderaan jauh, serta menganalisis permasalahan kegiatan manusia dalam bidang fisik dan sosial.

B.  Indikator Pencapaian Kompetensi
1.    Menjelaskan konsepsi dasar penginderaan jauh
2.    Menjelaskan peranan penginderaan jauh
3.    Menjelaskan keuntungan pengideraan jauh
4.    Menganalisis permasalahan atau kasus yang berkaitan dengan kegiatan manusia dalam bidang fisik 
5.    Menganalisis permasalahan atau kasus yang berkaitan dengan kegiatan manusia dalam bidang sosial

C.  Uraian Materi
1.  Konsep Dasar Penginderaan Jauh
Teknologi  penginderaan  jauh  merupakan  pengembangan  dari  teknologi pemotretan  udara  yang  mulai  diperkenalkan  pada  akhir  abad  ke  19.  Manfaat potret  udara  dirasa  sangat  besar  dalam  perang  dunia  pertama  dan  kedua, sehingga cara ini dipakai dalam eksplorasi
ruang angkasa. Sejak saat itu istilah penginderaan jauh  (remote sensing) dikenal dan menjadi populer dalam dunia pemetaan.  Eksplorasi ruang angkasa yang berlangsung sejak  tahun 1960-an antara lain diwakili  oleh  satelit-satelit  Gemini,  Apollo,  Sputnik,   dan Solyus.  Kamera  presisi tinggi  mengambil  gambar  bumi  dan  memberikan  informasi  berbagai  gejala dipermukaan  bumi  seperti  geologi, kehutanan,  kelautan  dan  sebagainya. Teknologi  pemotretan  dan  perekaman  permukaan  bumi  berkembang  lebih lanjut  dengan  menggunakan  berbagai  sistem  perekam  data  seperti  kamera majemuk,  multispectral  scanner,  vidicon,  radiometer,  spectrometer  yang berlangsung  sampai  sekarang.  Bahkan  dalam  waktu  terakhir  ini  alat  GPS (Global Positioning System) dimanfaatkan pula untuk merekam peta ketinggian dalam bentuk DEM (Digital Elevation Model).  
Pada  tahun  1972  satelit  Earth  Resource  Technology  Satellite   - 1  (ERTS-1), sekarang  dikenal  dengan  Landsat,  untuk  pertama  kali  diorbitkan  Amerika Serikat. Satelit ini dikenal sebagai satelit sumbe rdaya alam karena fungsinya adalah untuk  memetakan  potensi  sumber daya  alam  dan  memantau  kondisi  lingkungan. Para  praktisi dari berbagai bidang ilmu mencoba memanfaatkan data Landsat untuk  menunjang  program  pemetaan,  yang  dalam  waktu  pendek  disimpulkan bahwa  data  satelit  tersebut  potensial  untuk  menunjang  program  pemetaan dalam  lingkup  area  yang  sangat  luas. Sukses program  Landsat  diikuti 
oleh negara-negara lain dengan diorbitkannya berbagai satelit sejenis seperti SPOT oleh  Perancis,  IRS  oleh  India,  MOSS  dan  Adeos  oleh  Jepang,  ERS-1  oleh MEE  (Masyarakat  Ekonomi  Eropa)  dan  Radarsat  oleh  Kanada.  Pada  sekitar tahun  2000  sensor  berketelitian  tinggi  yang  semula  merupakan  jenis  sensor untuk  mata-mata/intellegence  telah  pula  dipakai  untuk  keperluan  sipil  dan diorbitkan melalui satelit-satelit Quickbird, Ikonos, Orbimage-3, sehingga obyek kecil di permukaan bumi dapat pula direkam. 
Penggunaan  data satelit  penginderaan  jauh  di  bidang  kebumian telah  banyak dilakukan  di  negara  maju  untuk  keperluan  pemetaan  geologi,  eksplorasi mineral dan energi, bencana  alam dan sebagainya. Di Indonesia penggunaan dalam  bidang  kebumian  belum  sebanyak  di 
luar  negeri  karena  berbagai kendala,  diantaranya  data  satelit  cukup    mahal,  memerlukan  software  khusus dan  paling  utama  adalah  ketersediaan  sumberdaya  manusia  yang  terampil sangat terbatas.  Penginderaan jauh didefinisikan sebagai suatu tehnik untuk mengenal dan menentukan objek di  permukaan bumi tanpa melalui kontak lansung dengan obyek tesebut.  Berikut adalah pengertian Penginderaan jauh menurut beberapa ahli.
a.    Penginderaan jauh merupakan suatu ilmu, karena terdapat suatu sistimatika tertentu untuk dapat menganalisis informasi dari permukaan bumi, ilmu ini harus dikoordinasi dengan beberapa pakar ilmu lain seperti ilmu geologi, tanah, perkotaan dan lain sebagainya.( Everett dan Simonett, 1976):
b.    Remote sensing is the science and art of obtaining information about an object, area, or phenomenom throught the anaylysys of data acquired by a device that is non in contact with the object, area, or phenomenonm under investigations (Lillesand & Kiefer, 1979).
Penginderaan Jauh ialah ilmu dan seni untuk memperoleh informasi tentang suatu obyek, daerah, atau fenomena melalui analisis data yang diperoleh dengan suatu alat tanpa kontak langsung dengan obyek, daerah, atau fenomena yang dikaji.   Alat yang dimaksud dalam batasan  ini adalah alat pengindera atau sensor yang dipasang pada wahana yang berupa pesawat terbang, satelit atau wahana yang lain. Obyek yang diindera adalah permukaan bumi, angkasa atau luar angkasa yang dilakukan dari jarak jauh.  Sensor akan menerima tenaga yang dipantulkan atau dipancarkan oleh obyek tersebut. Hasil rekaman obyek oleh sensor berupa data. Data penginderaan jauh dianalisis atau diinterprestasi untuk menjadi informasi tentang obyek atau gejala yang diindera.  Berbeda dengan kedua definisi diatas  yang memandang penginderaan jauh sebagai ilmu dan teknik, beberapa ahli lain berpendapat bahwa inderaja merupakan teknik, yaitu teknik untuk  memperoleh data dan analisis informasi tentang permukaan bumi .
c.  Remote sensing refers to the variety of techniques that have been developed for the acquisition and analysis of information about the earth. This information is typically in the form of electromagnetic radiation that has either been reflected or emitted from the earth surface. (Lindgern 1985)
d.  Penginderaan Jauh  adalah berbagai teknik yang dikembangkan untuk perolehan dan analisis informasi tentang bumi. Informasi tersebut khusus berbentuk radiasi elektromagnetik yang dipantulkan atau dipancarkan dari permukaan bumi. 
e.  Penginderaan jauh (remote sensing), yaitu penggunaan sensor radiasi elektromagnetik untuk merekam gambar lingkungan bumi yang dapat diinterpretasikan sehingga menghasilkan informasi yang berguna (Curran, 1985). 
f.  Penginderaan jauh (remote sensing), yaitu ilmu untuk mendapatkan informasi mengenai permukaan bumi seperti lahan dan air dari citra yang diperoleh dari jarak  jauh (Campbell, 1987). Hal ini biasanya berhubungan dengan pengukuran pantulan atau pancaran gelombang elektromagnetik dari suatu objek. Dari berbagai pendapat diatas, jelaslah bahwa penginderaan jauh merupakan ilmu, tetapi bila digunakan pakar lain untuk menopang penelitian atau pekerjaanya, maka Penginderaan Jauh dapat merupakan teknik bagi mereka.

2. Peranan Penginderaan Jauh
Sistem pengindraan jauh dalam geografi sangat bermanfaat dalam memberikan informasi suatu wilayah dengan kondisi fisik dan sosiaInya serta dalam hal pemantauan sumber daya alam dan lingkungan.
Beberapa manfaat penginderaan jauh adalah sebagai berikut :
a.  Dalam bidang meteorologi dan klimatologi (METEOSAT, TIROS, dan NOAA) 
1)    Mengamati iklim daerah melalui pengamatan tingkat perawanan dan kandungan air dalam udara.  
2)    Membantu analisis cuaca dan peramalan/prediksi prakiraan cuaca dengan cara menentukan        daerah tekanan tinggi dan tekanan rendah serta daerah hujan badai dan siklon. 
3)    Mengamati sistem/pola angin permukaan. 
4)    Melakukan pemodelan meteorologi dan set data klimatologi
b.  Dalam bidang oseanografi (ilmu kelautan), bermanfaat untuk pengamatan sifat fisik air laut, seperti suhu permukaan air laut, warna, kadar garam, arus dan sebagainya, pemanfataan gerakan air laut seperti gelombang dan pasang surut air laut dan pengamatan
perubahan garis pantai akibat erosi dan sedimentasi.
c.  Dalam bidang hidrologi (pengairan) (LANDSAT/ERS, SPOT). 
1)    Pemantauan daerah aliran sungai dan konservasi sungai. 
2)    Pemetaan sungai dan studi  sedimentasi sungai. 
3)    Pemantauan luas daerah intensitas banjir.
4)    Pengamatan daerah banjir
d.  Dalam. bidang geologi (ilmu kebumian), bermanfaat untuk 
1)    Menentukan struktur batuan suatu wilayah, 
2)    Pemantauan wilayah bencana akibat gempa, kebakaran, tsunami dan longsor.
3)    Pemantauan aktivitas gunung berapi, dan pemantauan persebaran debu vulkanik
4)    Menentukan struktur geologi dan macam batuan.  
5)    Melakukan pemantauan distribusi sumber daya alam, seperti hutan (lokasi,macam, kepadatan, dan perusakan), bahan tambang (uranium, emas, minyak bumi)
6)    Melakukan pemantauan pencemaran laut dan lapisan minyak di laut. 
7)    Melakukan pemantauan pencemaran udara dan pencemaran laut. 
e.  Bidang Pembuatan Peta 
Peta citra merupakan citra yang telah bereferensi geografis sehingga dapat dianggap sebagai peta. Informasi spasial yang disajikan dalam peta citra merupakan data raster yang bersumber
dari hasil perekaman citra satelit sumber daya alam secara kontinu. Peta citra memberikan semua informasi yang terekam pada bumi tanpa adanya generalisasi.

f.  Bidang sumber geofisika, geologi, geodesi dan lingkungan, bermanfaat antara lain untuk;
1)  Permetaan penggunaan lahan 
Inventarisasi penggunaan lahan penting dilakukan untuk mengetahui apakah pemetaan lahan yang dilakukan oleh aktivitas manusia sesuai dengan potensi ataupun daya dukungnya. Penggunaan lahan yang sesuai memperoleh hasil yang baik, tetapi lambat laun hasil yang diperoleh akan menurun sejalan dengan menurunnya potensi dan daya dukung lahan tersebut. Integrasi teknologi penginderaan jauh merupakan salah satu bentuk yang potensial dalam penyusunan arahan fungsi penggunaan lahan. Dasar penggunaan lahan dapat dikembangkan untuk berbagai kepentingan penelitian, perencanaan, dan pengembangan wilayah.  Contohnya
penggunaan  lahan untuk usaha pertanian atau budidaya permukiman. 
2)  Kehutanan
Bidang kehutanan berkenaan dengan pengelolaan hutan untuk kayu termasuk perencanaan  pengambilan hasil kayu, pemantauan penebangan dan penghutanan kembali, pengelolaan dan pencacahan margasatwa, inventarisasi dan pemantauan sumber daya hutan, rekreasi, dan pengawasan kebakaran. Kondisi fisik hutan sangat rentan terhadap bahaya kebakaran maka penggunaan citra inframerah akan sangat membantu dalam penyediaan data dan informasi dalam rangka monitoring perubahan temperatur secara kontinu dengan aspek geografis yang cukup memadai sehingga implementasi di lapangan dapat dilakukan dengan sangat mudah dan cepat.  

Selain itu penginderaan jauh memiliki peranan yang sangat penting  untuk  keperluan hankam, distribusi sumber daya alam,pemetaan lahan kritis,  data kerusakan lingkungan dan berbagai keperluan lainnya. Peranan peta citra (space map) dimasa mendatang akan menjadi penting sebagai upaya untuk mempercepat ketersediaan dan penentuan kebutuhan peta dasar yang memang belum dapat meliput seluruh wilayah nasional pada skala global dengan informasi terbaru (up to date). Peta citra mempunyai keunggulan informasi terhadap peta biasa.  Hal ini disebabkan karena citra merupakan gambaran nyata di permukaan bumi, sedangkan peta biasa dibuat berdasarkan generalisasi dan seleksi bentang alam ataupun buatan manusia. Contohnya peta dasar dan peta tanah, dapat menggambarkan atau memetakan daerah bencana dalarn waktu yang cepat, seperti menggambarkan daerah yang terkena gempa, penggambaran wilayah yang terkena banjir dan sebagainya
Melalui inderaja ini dapat diperoleh data atau informasi tentang kenampakan di permukaan bumi dengan cepat dan tepat. Lokasi lokasi yang jauh, misalnya pedalaman Irian Jaya atau pulau pulau lainnya di sekitarnya, gejala yang terdapat di dasar samudra. dengan segala potensinya, datanya dapat diperoleh secara akurat termasuk wilayah yang sulit dijangkau seperti daerah pedalaman  Papua dan wilayah dasar samudra

3. Keuntungan Penggunaan Penginderaan Jauh
Menurut Sutanto jumlah bidang penggunaan maupun frekuensinya, penggunaan penginderaan jauh pada saat ini meningkat dengan pesat. Hal ini disebabkan oleh  faktor-faktor dibawah ini : 
a.    Citra menggambarkan objek, daerah, dan gejala di permukaan bumi dengan wujud dan letak objek yang mirip dengan wujud dan letaknya di permukaan bumi, relatif lengkap, meliput daerah yang luas, dan bersifat permanen. Wujud dan letak objek yang tergambar pada citra
b.    mirip dengan wujud dan letaknya di permukaan bumi.  
c.    Citra merupakan alat dan sumber pembuatan peta, baik dari segi sumber data maupun sebagai kerangka letak. Kalau peta merupakan model analog,  citra terutama foto udara merupakan modal ikonik karena wujud gambarnya mirip wujud objek sebenarnya.  
d.    Citra merupakan sumber data multimatik karena  citra dapat digunakan untuk berbagai bidang, seperti geografi, geologi, hidrologi, dan kehutanan.
e.    Penggunaan citra dapat menggambarkan daerah  yang luas.  Bagi foto udara berskala 1 : 50.000 dan berukuran standar 23 x 23 cm, tipe foto dapat meliput daerah seluas 132 km2. Satu lembar foto udara berskala 1 : 100.000 meliputi daerah seluas 529 km2. Citra satelit LANDSAT IV yang dibuat pada ketinggian 700 km dapat meliput daerah seluas 34.000 km2.   Di samping citra, hanya peta yang mampu menyajikan gambaran sinoptik walaupun berupa simbol. 
f.    Dari jenis citra tertentu dapat ditimbulkan gambar tiga dimensi apabila pengamatannya dilakukan dengan alat stereoskop.    Citra  dapat dibuat secara cepat meskipun untuk daerah yang sulit dijelajahi secara langsung (terestrial). Hal ini dapat dibuktikan pada pemetaan daerah rawa, hutan, dan pegunungan. Kalau cuacanya baik, daerah tersebut dapat dipotret dengan citra secara cepat. Perekaman satu lembar foto udara meliputi daerah seluas 132 km2  dilakukan dalam waktu kurang dari satu detik, sedangkan perekaman citra LANDSAT yang meliputi daerah seluas 34.000 km2 dilakukan dalam waktu 25 detik.

g.    Merupakan satu-satunya cara untuk pemetaan  daerah bencana karena tidak ada cara lain yang mampu memetakan daerah bencana secara cepat justru pada saat terjadi bencana.
h.    Citra satelit dibuat dengan periode ulang yang pendek, misalnya 16 hari bagi citra LANDSAT IV dan dalam dua kali tiap harinya bagi citra NOAA. Dengan demikian, citra merupakan alat yang baik sekali untuk memantau perubahan yang cepat, seperti pembukaan hutan, pemekaran kota, atau perubahan kualitas lingkungan.

D.  Aktivitas Pembelajaran
1.    Penyampaian tujuan pembelajaran, yaitu melalui kajian referensi dan diskusi, peserta pelatihan dapat menjelaskan konsep dasar, peranan dan penggunaan penginderaan jauh.
2.    Peserta diminta melakukan aktivitas belajar sebagai berikut:

Tugas Individu:
1.    Baca dan cermati uraian materi konsep dasar, peranan dan penggunaan penginderaan jauh
2.    Tulislah dengan singkat peranan penginderaan jauh pada berbagai bidang. 

0 Response to "KEGIATAN PEMBELAJARAN .1 DASAR-DASAR PENGINDERAAN JAUH "

Apomienowuna Guru Geografi SMAN 1 Kabawo